Radarkepahiang.bacakoran.co - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat, ada belasan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) yang menyerangkan warga Kabupaten Kepahiang. Belasan kasus DBD dan Ispa ini terjadi pada Januari 2024.
Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si menyampaikan, dari catatan pihaknya awal tahun 2024 ini terdapat belasan kasus DBD dan Ispa yang terjadi. Kedua kass tersebut, baik DBD maupun Ispa menjadi keluhan warga Kabupaten Kepahiang. Belasan kasus DBD dan Ispa ini terjadi lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang.
"Untuk kasus DBD yang tercatat dengan kita sebanyak 15 kasus, begitu juga dengan Ispa yang juga belasan kasus. Sejauh ini, baik itu kasus DBD maupun kasus Ispa, sudah diberikan penanganan dengan baik," sampai Kepala Dinkes Tajri Fauzan kepada Radarkepahiang.bacakoran.co, Jumat 9 Februari 2024.
Menurutnya, cuaca yang tidak menentu terkadang terjadi hujan dan terkadang terjadi panas membuat kasus DBD dan Ispa menjadi keluhan masyarakat. Dengan itupula pihaknya menghimbau kepada masyarakat Kepahiang untuk tetap waspada dari kedua kasus tersebut baik DBD maupun Ispa.
BACA JUGA:Dinkes Ingatkan, Waspada DBD Mengancam Warga Kepahiang
"Untuk kasus DBD maupun Ispa seluruhnya sudah bisa kita tangani dengan melakukan pengobatan. Kita berharap kondisi cuaca yang tidak menentu, masyarakat Kepahiang tetap menjaga kesehatan dengan baik," demikian Kepala Dinkes Tajri Fauzan
Untuk informasi, pada tahun 2023 lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 64 kasus DBD. Dari total kasus yang terjadi seluruhnya bisa teratasi dan tidak ada yang menyebabkan meninggal dunia. Data tersebut diterima Dinkes Kepahiang berdasarkan laporan 14 Puskesmas di Kabupaten Kepahiang termasuk laporan RSUD Kepahiang.
Umumnya seseorang akan mengalami tanda-tanda DBD dalam kurun waktu 4 - 6 hari setelah terinfeksi oleh virus dengue. Seseorang yang terkena DBD akan mengalami demam tinggi secara mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat celsius.
Selain demam, penderita DBD bisa mengalami sakit kepala berat, nyeri otot, mual dan nyeri ulu hati, tanda-tanda perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, serta timbul bintik-bintik merah pada kulit.
Demam terutama berlangsung pada 1 - 2 hari pertama, dan akan turun pada hari ke 3. Namun, antara hari ke-3 hingga hari ke-5 saat demam sedang turun inilah yang justru merupakan masa kritis DBD, di mana terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah yang disertai penurunan nilai trombosit sehingga memerlukan terapi cairan dan observasi ketat.
BACA JUGA:Waspada, Masyarakat Diminta Cegah DBD Lewat PSN
Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau Ispa merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan. Terutama pernapasan bagian atas meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.
Infeksi ini dapat menimbulkan sejumlah gejala mulai dari batuk, pilek, dan demam. Selain itu, gangguan pernapasan ini juga sangat mudah menular dan siapapun dapat mengalaminya.
Adapun Infeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan. Baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Contoh infeksi saluran pernapasan atas, adalah flu biasa, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis, dan sinusitis (infeksi sinus). Sementara itu, infeksi saluran pernapasan bawah dapat meliputi infeksi bakteri, Staphylococcus aureus atau infeksi jamur.