Radarkepahiang.bacakoran.co - Pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional KOBEMA (Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Seluma) ditarget tuntas dan dapat beroperasi menyalurkan air bersih kepada masyarakat pada tahun 2024 ini.
Untuk pembangunan tahun ini akan difokuskan pada pembangunan reservoir atau waduk untuk menampung air sebelum disalurkan ke konsumen. Pembangunannya akan dilakukan dilahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu yang berada di Kelurahan Pekan Sabtu RT 27 Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Dalam upaya mempercepat pembangunan, Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta agar masyarakat yang mempunyai bangunan diatas lahan milik pemerintah untuk pembangunan proyek strategis nasional itu segera mengosongkan lahan dan merobohkan sendiri bangunan mereka.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, lahan seluas 10.000 m2 (1 hektare) dengan lebar depan 50 meter dan panjang belakang 200 meter tersebut merupakan lahan yang sudah dibeli Pemerintah Provinsi Bengkulu sejak tahun 2013 lalu.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sebut Penyaluran BBM dan LPG Selama Pemilu Aman
"Jadi saya memastikan lahan yang disiapkan oleh Pemprov untuk resevoir terkait pembangunan kobema yang tahun ini akan dibangun. Lahan ini sudah dibeli sejak tahun 2013 lebar depan menghadap jalan raya 50 meter panjang ke belakang 200 meter. Saya akan memastikan lahan siap dibangun tahun ini," kata Gubernur Rohidin saat melakukan kunjungan lahan di RT 27 Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.
Lahan milik Pemprov tersebut juga sebelumnya telah ditandai plang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu yang berisikan kepemilikan, luas lahan hingga ancaman pidana bagi madu yang memanfaatkan lahan tersebut. Walaupun demikian, masih ada saja warga yang mendirikan bangunan di lahan tersebut.
"Kami minta kepada warga yang masih ada bangunan di lahan Pemprov untuk segera dirobohkan. Kalau tidak dibongkar sendiri nanti juga tetap dibongkar oleh pemerintah tahun ini," imbau Gubernur Rohidin.
Selain itu, Gubernur Rohidin juga meminta dalam rencana pembangunan reservoir SPAM KOBEMA juga dibangun jalan kurang lebih dengan lebar 3 meter untuk masyarakat umum. Hal ini mengingat dibelakang lahan adanya perumahan umum.
"Karena dibelakang itu ada perumahan cukup banyak, jadi di desain saja pemanfaatan lahannya ada jalan representatif untuk masyarakat yang ada di belakang," tutur Gubernur Rohidin.
Lebih jauh, Gubernur Rohidin menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan ketua RT 27 Kelurahan Pekan Sabtu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu untuk mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan skema pembangunan. Serta dapat mengimbau warganya yang memiliki bangunan dilahan Pemprov dapat segera dirobohkan untuk kelanjutan SPAM KOBEMA.
"Secara administrasi dalam surat menyurat dan sebagainya, itu adalah aset Pemerintah Provinsi Bengkulu yang akan dibangun fasilitas umum SPAM regional KOBEMA tahun ini. Jangan nanti ngamuk-ngamuk tiba-tiba nanti dibongkar, dengan alasan tidak ada pemberitahuan dan sebagainya. Padahal sejak awal pertemuan dengan pak RT kemarin sudah sering diingatkan bahwa ini lahan Pemprov, tapi terus dibangun. Dan pak RT harus mengingatkan kembali warga yang memiliki bangunan agar segera dibongkar," tutupnya.
BACA JUGA:DPK Provinsi Bengkulu Dorong Pengembangan Perpustakaan
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si menyampaikan, pembangunan reservoir spam KOBEMA ditargetkan tuntas di tahun ini dan juga mengakomodir pendistribusian air bersih di tiga wilayah yaitu Seluma, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.
"Untuk SPAM Regional ini sudah tender. Kita sudah mendapatkan tambahan dana DAK tahun ini, Provinsi punya tanggung jawab sekitar Rp170 miliar. Target di 2024 akhir ini sudah produksi air untuk disalurkan ke masyarakat," tutur Tejo.