Radarkepahiang.bacokoran.co - Kepala KUA Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang, Zulvi Nuryadin, S.Sos.I, MH hadiri kegiatan rutin bulanan pengajian Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Merigi. Dalam kesempatan itu, ia mengajak majelis taklim untuk bisa memperkuat persatuan di tengah-tengah masyarakat pascapemilu 2024.
"Kita sudah melewati berbagai tahapan Pemilu di tahun ini. Yang terakhir, kita sudah berpartisipasi aktif dengan menggunakan hak pilih kita kepada calon presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD Kabupaten, Kota, dan DPD. Harapan kita, lahir pemimpin bangsa serta legislator yang benar-benar amanah, mengayomi rakyatnya, dan menebar kecintaan kepada semua warga Indonesia," jelas Zulvi, Senin 26 Februari 2024.
Lanjut dijelaskan Zulvi, pilihan tentu tidak bisa seragam. Inilah demokrasi yang memberikan kepada semua warga Indonesia kebebasan yang mutlak dalam memilih calon pemimpin.
"Kita tidak bisa dipaksa pihak lain untuk memilih calon-calon tertentu. Demokrasi mengajak kita untuk memilih calon pemimpin, calon legislatif sesuai hati nurani dan preferensi yang didasarkan pada program yang ditawarkan, rekam jejak, integritas, dan lain sebagainya," sampai Zulvi.
BACA JUGA:BKMT Memiliki Peran Penting dalam Mewujudkan Perempuan Muslimah
Tak hanya itu, diterangkan Zulvi, berbagai dinamika di tahun politik sudah disaksikan bersama, rakyat Indonesia sudah menunaikan hak pilihnya masing-masing. Para simpatisan, pendukung, tim sukses sudah bekerja maksimal.
"Kini saatnya berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT. Apapun hasilnya, bila semua tahapan dilalui dengan baik serta sesuai aturan yang berlaku, kita harus terima. Di sinilah sikap kedewasaan kita kemudian diuji. Kita harus legowo bila calon yang kita pilih belum ditakdirkan menjadi pemimpin saat ini. Kita juga harus ikhlas dan menjauhi sikap-sikap yang tak pantas," papar Zulvi.
Dia berharap, tidak ada perpecahan dan perselisihan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu peran serta majelis dapat dimaksimalkan dengan baik.
"Saatnya kita menyatu kembali, dalam konteks kebangsaan. kita adalah satu dan menyatu dalam satu negara, yaitu Indonesia. Kepentingan kita adalah menjaga negeri ini tetap utuh. Dan keutuhan tersebut dapat diwujudkan oleh rakyatnya yang selalu mencintai persatuan, mencintai perdamaian, dan mencintai persaudaraan," demikian Zulvi.