Radarkepahiang.bacakoran.co - Berdasarkan hasil rapat penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang difasilitasi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu bersama pihak terkait pada Kamis, 29 Februari 2024, tim penetapan harga TBS kelapa sawit Provinsi Bengkulu menetapkan harga sawit periode Maret 2024 mengalami kenaikan.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, S.Hut, M.Si melalui Sub Koordinator Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri, SP,MP mengatakan, untuk periode 1 - 31 Maret 2024, harga TBS sawit di angka Rp 2.489,25 per Kilogram (Kg).
"Alhamdulillah untuk harga TBS periode Maret ini cukup memuaskan, ada kenaikan harga. Pada periode Februari lalu ada di angka Rp 2.253,86 per kilogram, dan di bulan ini Rp 2.489,25 yang artinya ada kenaikan sekitar Rp 235,39 per kilogramnya," ungkap Yuhan.
Yuhan memaparkan, kenaikan harga TBS ini dipengaruhi beberapa indikator, salah satunya adanya kenaikan indeks 'K' dari 83,23 persen di bulan Februari 2024 menjadi 86,81 di bulan ini. Selain itu, kenaikan harga juga dipengaruhi hasil komoditi sawit yang dihasilkan oleh para petani dalam keadaan baik.
BACA JUGA:Dirut RSMY Dicopot, Komisi IV DPRD Sesalkan Tindakan Pemprov
"Kalau buah itu bagus maka hasilnya juga bagus. Untuk itu kami kepada petani agar dapat memanen buah dengan kondisi yang baik, sehingga harga jualnya dapat lebih baik lagi," sampainya.
Lebih jauh ditambahkan Yuhan, pihaknya berharap kenaikan harga TBS kelapa sawit ini bisa bertahan dan tidak mengalami penurunan. Apalagi saat ini telah mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan 2024. Sehingga dengan kenaikan harga TBS sawit yang cukup memuaskan ini, para petani dapat menikmati kehidupan yang sewajarnya.
"Mudah-mudahan harga ini jangan turun. Apalagi besok kita akan menyambut bulan suci Ramadhan, sehingga petani kita juga akan menikmati kehidupan yang sewajarnya dengan kenaikan harga TBS kelapa sawit ini," imbuh Yuhan.
Sementara itu, terkait seringnya harga TBS Sawit mengalami anjlok harga menjelang perayaan Idul Fitri seperti tahun sebelum-sebelumnya, Yuhan menyebut jika pihaknya telah mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi di tahun ini. Ia menyebut, pihaknya bersama tim penetapan harga TBS Sawit seperti APKASINDO, GAPKI dan pihak terkait lainnya sudah melakukan pembahasan terhadap antisipasi hal demikian.
"Kami sudah melakukan pembahasan dengan tim penetapan harga TBS untuk mencegah terjadinya gejolak. Kami nanti akan membuat edaran," imbuh Yuhan.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Kembali Terima Penghargaan BAZNAS Awards 2024
Edaran yang diterbitkan nantinya akan ditujukan kepada para petani, Perusahan Kelapa Sawit (PKS) pelaku usaha dan pihak terkait lainnya. Dalam edaran semua pihak diminta untuk mengatur jadwal agar untuk pembelian sawit.
"Petani harus mengatur pola panen, jangan sampai buah yang sudah dipanen tidak dapat diterima oleh PKS. Dan kami juga koordinasi dengan PKS -PKS yang ada untuk menutup perusahaannya pada H-1 dan membuka kembali pada H+3 sesudah lebaran," singkatnya. (gju)