Radarkepahiang.bacakoran.co - Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA baru-baru ini telah melakukan audiensi dengan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Sp.OG(K), Ph.D.
Audiensi yang dilaksanakan di Gedung Rektorat UGM Yogyakarta tersebut, terdapat beberapa topik strategis yang dibahas secara bersama untuk kemajuan pendidikan.
"Audensi ini untuk memastikan kerjasama positif antara Pemprov (Pemerintah Provinsi) Bengkulu dengan lembaga pendidikan tinggi. Dalam hal ini UGM (Universitas Gadjah Mada)," ungkap Gubernur Rohidin saat diwawancarai usai menghadiri kegiatan rapat paripurna di DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa 5 Maret 2024.
Gubernur Rohidin menambahkan, beberapa hal dibahas dalam audensi yang dilaksanakan, diantaranya memastikan kelanjutan program Bengkulu Leadership Program (BLP) yaitu program beasiswa inisiatif yang digagas oleh Gubernur Rohidin, yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan. Program ini memberikan peluang kepada seluruh Ketua OSIS SMA/MA/SMK se-Provinsi Bengkulu untuk mengikuti seleksi.
"Kita memastikan leadership program untuk pengiriman ketua OSIS, di UGM ada 3. Tahun ini kita akan kembali mengirim," imbuh Gubernur Rohidin.
Selain itu, Gubernur Rohidin menyebut, pembahasan lainnya terkait sinergi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UGM ke Pulau Enggano yang tahun lalu sudah mulai berjalan, dimana sebanyak 30 Mahasiswa UGM dan 35 Mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB) melakukan sinergi KKN di Pulau Enggano.
"Kita kerja sama riset di Enggano sekaligus KKN pemberdayaan mahasiswa Universitas Gajah Mada di Enggano," tutur Gubernur Rohidin.
Selain itu, pembahasan lainnya terkait kelanjutan kerjasama riset beberapa potensi unggulan di Provinsi Bengkulu. Seperti salah satunya pada 2021 lalu, mahasiswa UGM melakukan penelitian "Ancaman Kepunahan Bahasa Enggano".
Gubernur Rohidin berharap, hasil penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kondisi, dan potensi ancaman keberlangsungan bahasa Enggano.
"Yang jelas kita berharap kerjasama riset semacam ini, dapat terus ditingkatkan untuk menggali lebih banyak potensi unggulan di Bengkulu," ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Rohidin, dirinya juga mendiskusikan terkait keberlanjutan pengiriman dokter spesialis yang ada di wilayah Bengkulu.
"Banyak sekali dokter di Bengkulu ini ketika seleksi dokter spesialis itu sulit untuk mendapatkan kuota. Itu yang kita diskusikan," singkat Rohidin. (gju)