Radarkepahiang.bacakoran.co - Diduga oknum Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di RSUD Kepahiang Provinsi Bengkulu lalai. Dugaan lalai ini bukan tanpa sebab. Lantaran, bayi yang baru saja lahir tidak diketahui memiliki anus atau tidak. Akibatnya, bayi tersebut meninggal dunia di usianya baru 4 hari.
Bayi ini diketahui tidak memiliki anus oleh orang tuanya setelah pulang ke rumah. Berikut penjelasan orang tua bayi itu pada Radarkepahiang.bacakoran.co, Selasa 19 Maret 2024.
Fedo dan Lidia warga Kelurahan Dusun Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu merupakan orang tua bayi tersebut. Fedo
menerangkan, bayinya berjenis kelamin laki-laki. Selama 4 lahir ke atas dunia, menurut Fedo, anaknya tidak pernah buang air besar. Banyinya hanya buang air kecil, dari sejak berada di RSUD Kepahiang hingga pulang ke rumah.
BACA JUGA:Ada 11.214 KTP Dukungan, Bisa Nyalon Bupati/Wabup Kepahiang Jalur Independen
"Anak kami meninggal dunia pada Senin 18 Maret 2024 malam, setelah mendapatkan perawatan di IGD RSUD Kepahiang," terang Fedo dengan lirih.
Menurut Fedo, bayinya tersayang itu lahir dengan cara Operasi Caesar pada Jum'at 15 Maret 2024 di RSUD Kepahiang. Dia meyakini oknum Nakes yang pada saat itu bertugas, lalai. Karena sama sekali tidak melakukan pengecekan anggota tubuh anaknya, apakah lengkap atau tidak. Sementara dia mengakui tidak melakukan pengecekan, sebab sudah percaya dengan pelayanan Nakes.
"Seharusnyakan dan wajib dilakukan, petugas kesehatan yang bertugas waktu itu melakukan pengecekan setelah anak kami lahir. Sementara, yang terjadi sama anak kami, sepertinya itu tidak dilakukan. Kalau dilakukan pengecekan, pasti petugas kesehatan atau perawat yang bertugas saat itu mengetahui jika anak kami lahir tanpa anus," sesal Fedo.
Lebih lanjut Fredo menceritakan, pada Jum'at 15 Maret 2024 dia bersama istri mendatangi IGD RSUD Kepahiang melakukan persalinan. Menurut Fedo, memang sudah ada komunikasi dengan dokter spesialis bahwa hari itu akan dilaksanakan operasi caesar terhadap istrinya.
Kisaran pukul 11.15 WIB, bayinya dinyatakan sudah lahir dengan selamat dan operasi caesar pun sudah selesai. Namun istrinya, ujar Fredo, baru ke luar dari dari ruangan operasi caesar setelah salat Jum'at.
BACA JUGA:Mobnas Kedapatan Angkut TBS Sawit Terancam Ditarik
"Pada Jum'at sore, saya dipanggil ke ruangan bayi, diminta menandatangani administrasi. Di situlah informasi saya dapatkan bahwa bayi kami lahir sehat, kondisinya normal dan boleh dibawa didekatkan dengan ibunya," ungkap Fedo.
Karena sudah mendapat informasi dari Nakes yang bertugas bahwa sang anak lahir sehat dan seluruhnya normal, sehingga Fredo pun membawa banyinya
dan didekatkan dengan istrinya. Sepanjang waktu sejak dirawat di RSUD Kepahiang hingga Sabtu 16 Maret 2024, istrinya disarankan supaya bisa belajar miring kiri dan miring kanan.
Kemudian, istrinya dianjurkan belajar duduk sehingga selang atau kateter urine dilepas. Dengan semangat dan penuh kebahagiaan, saran dari Nakes juga diikuti hingga akhirnya belajar berdiri. Pada hari Sabtu, istrinya sudah bisa duduk bahkan belajar berdiri. Tetapi kata Fredo, WC di ruang istrinya dirawat