"Bukan hanya di warung tetapi di pangkalan juga lagi kosong. Padahal gas elpiji ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat apalagi di saat bulan puasa seperti ini," kata Antoni.
Dia berharap, Pemkab Kepahiang melalui OPD terkait yakni Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM bisa turun ke pangkalan untuk melakukan pengecekan secara langsung. Karena kelangkaan yang terjadi belum diketahui penyebabnya, apakah memang disengaja dipermainkan atau memang pasokan gas elpiji dari agen yang berkurang.
"Kejadian ini berulang-ulang (Kelangkaan elpiji, red). Ya harapan kami sebagai masyarakat, Pemkab Kepahiang dapat turun dan memastikan penyebabnya. Jangan sampai kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat, malah tidak tersedia," demikian Antoni.