Radarkoran.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi ancaman penularan hand, foot and mouth disease (HFMD) atau flu singapura di wilayah Indonesia. Pasalnya, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi, apalagi saat ini kondisi mobilitas sangat tinggi lewat mudik dan balik lebaran.
Data Kemenkes RI, setidaknya hingga 8 April 2024 sudah ada kurang lebih 6.500 kasus HFMD. Sebagian besar kasus ditemukan di pulau Jawa dengan kasus yang terjadi banyak pada usia anak dan sebagian lainnya orang dewasa.
Menyikapi soal penyakit flu singapura, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu menyebut akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap penyebaran HFMD atau flu singapura di wilayah Bengkulu.
"Kita akan menyiapkan langkah-langkah untuk antisipasi hal-hal seperti itu. Karena tidak menutup kemungkinan, penyakit ini penyebabnya begitu cepat dan kadang-kadang tidak terdeteksi dengan kita. Untuk itu kita akan mempersiapkan langkah-langkah ke depan bagaimana mengatasi atau mencegah terjadinya kasus flu singapura tersebut," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh, Redhwan Arif.
BACA JUGA:Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Susun Kloter Keberangkatan Haji 2024
Redhwan Arif menambahkan, karena penyakit tersebut masih baru, pihaknya juga akan selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi penyebaran flu singapura. Termasuk membahas secara terperinci faktor penyebab dan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
"Kita masih lihat dulu perkembangannya dan kita belum bisa menjelaskan bagaimana secara rincinya. Namun kita akan berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dan pihak terkait lainnya, terutama yang berhubungan dengan epidemiologi, pihak laboratorium juga. Nanti akan kita bicarakan sama-sama," paparnya.
Redhwan Arif menyebut, dari pihak Kementerian Kesehatan sendiri belum ada instruksi khusus yang diberikan kepada jajaran Dinkes terkait kasus flu singapura.
"Dari kemenkes sampai saat ini belum instruksi, sehingga kita belum bisa melakukan apa-apa. Namun kita tetap berkoordinasi, apalagi tanggal 23 sampai 26 April ini kita akan melakukan rapat kerja nasional di Jakarta terkait program-program kesehatan," imbuhnya.
Menurut Redhwan, dalam rapat kerja nasional yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat tersebut nantinya pasti akan dibahas terkait berbagai isu dan persoalan kesehatan yang terjadi di Indonesia, termasuk dengan penyakit flu singapura.
BACA JUGA:Pascalebaran, Dinkes Ingatkan Kinerja Faskes Jangan Kendor
"Tentu saja nanti disaat pelaksanaan rapat ini semua akan dibahas terkait penyakit-penyakit yang ada di nasional maupun lokal yang kemungkinan bisa berkembang dan mengancam kesehatan masyarakat," singkatnya.