Radarkoran.com - Kondisi alur pelayaran pelabuhan kawasan Pulau Baai Kota Bengkulu hingga saat ini semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, pada pelabuhan pusat ekonomi Bengkulu tersebut terjadi pendangkalan dan kedalam yang ada saat ini hanya tersisa sekitar 3,5 meter.
Dengan kedalam tersebut, mengakibatkan kapal-kapal berukuran besar tidak dapat bersandar di pelabuhan terbesar di Provinsi Bengkulu tersebut.
Persoalan pendangkalan alur pelayaran yang ada di kawasan Pelabuhan Pulau Baai tersebut disoroti oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu.
Seperti halnya disampaikan Wakil Ketua (Waka) II DPRD Provinsi Bengkulu, H. Suharto, SE, MBA. Dirinya menegaskan akan pentingnya dilakukan tindakan darurat untuk penyelamatan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dari pendangkalan alur pelayaran. Jika tidak dilakukan ia menilai akan berdampak secara signifikan terhadap perekonomian yang ada di Bengkulu.
BACA JUGA:Semarakkan May Day 2024, Pemprov Bengkulu Gelar Baksos
"Pendangkalan alur pelayaran yang ada di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu ini harus segera mendapatkan solusi dan penanganan yang cepat. Kita tidak ingin kebutuhan masyarakat terhambat dan perekonomian Bengkulu terganggu," tegas Suharto.
Suharto menambahkan, pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya baki dari PT Pelindo Bengkulu maupun pemerintah pusat melalui kementerian terkait, harus segera mencari solusi alternatif dan penanganan yang cepat agar aktivitas distribusi barang-barang vital seperti BBM, sembako, pupuk, dan kebutuhan masyarakat lainnya tidak terganggu.
"Kalau tidak segera dilakukan penyelamatan dari pendangkalan pada pelabuhan Pulau Baai itu, permerintah dan pihak terkait harus ada alternatif lain agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si mengungkapkan, persolan pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah dilakukan pembahasan oleh pihak Pemprov Bengkulu bersama jajaran pihak terkait lainnya.
Bahkan, pada akhir bulan Maret 2024 lalu Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA telah melakukan pertemuan dengan Direktur Pelindo untuk menyelesaikan masalah pendangkalan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai. Dan dari pihak Pelindo telah menyatakan komitmennya untuk melakukan pengerukan.
BACA JUGA:Pelindo Bengkulu Terapkan Program STID di Pelabuhan Pulau Baai
"Pelindo sudah berkomitmen untuk melakukan pengerukan alur yang mengalami pendangkalan. Saat ini sedang dalam proses lelang di Kementerian Perhubungan," singkat Bambang.