Radarkoran.com - Kurikulum Merdeka tak hanya mengangkat pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional peserta didik, baik dengan pengalokasian waktu khusus maupun secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Salah satunya seperti Proyek Penguatan Profil Pancasila dan Profil Pelajaran Rahmatan Lilalamin (P5P2RA) di madrasah.
Mengenai hal ini, Kepala MAN 02 Kepahiang, Darwin, S.Ag melalui Waka Kurikulum MAN 02 Kepahiang, Adnan, M.Pd mengungkapkan, MAN 02 Kepahiang mengangkat kearifan lokal yang tujuannya sesuai dengan program kurikulum merdeka, yakni berusaha untuk melestarikan budaya di daerah.
"Sesuai dengan tingkatannya fase E untuk kelas X membuat batik Diwo. Sedangkan fase F kelas XI membuat bakul dan membuat sendok dari tempurung. Ini merupakan bagian dari satuan madrasah mengangkat kearifan budaya lokal," jelas Adnan, Jum'at 17 Mei 2024.
Sementara itu, pembimbing P5P2RA, Jeniar Ferari yang sudah memiliki sertifikat kerajinan membatik menyampaikan bahwa, pembuatan batik diwo adalah untuk mengangkat batik khas Kepahiang yang memiliki motif penuh do'a dan harapan untuk kemajuan Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:MAN 02 Kepahiang Peringati Isra Mikraj Nabi Muhammad
"Kabupaten Kepahiang didiami suku asli yakni Rejang dan beberapa suku lainnya, yang hidup harmonis dilambangkan kembang empat. Motif puncak rebung melambangkan agar Kabupaten Kepahiang tumbuh dan berkembang terus sesuai tuntutan zaman. Motif selempang emas yang bermakna keagungan. Motif stabik adalah salam penghormatan yang bermakna kesantunan yang dimiliki masyarakat Kepahiang. Dan motif kaganga, itu merupakan aksara rikung yang menjadi aksara lokal daerah yang perlu dilestarikan keberadannya," jelas Fera.
Dengan adanya P5P2RA, Fera berharap kearifan lokal Kabupaten Kepahiang khususnya batik diwo, terus dapat dikembangkan MAN 02 Kepahiang melalui peserta didiknya, dan dapat difasilitasi dalam upaya pelestariannya.