Radarkoran.com - Berdasarkan rilis data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebutkan jika angka inflasi di wilayah ini mengalami peningkatan. Tercatat, pada bulan Mei 2024, Inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Bengkulu sebesar 3,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,76. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan inflasi di bulan sebelumnya yang berada di 3,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,44 .
Begitupun dengan inflasi bulan ke bulan (m-to-m), pada bulan Mei 2024 Provinsi Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2024 sebesar 1,60 persen.
"Angka inflasi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan inflasi month to month (m-to-m) Provinsi Bengkulu pada bulan April 2024 yang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,29 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win rizal, M.Si.
Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Dan kelompok makanan, minuman dan tembakau masih memberikan andil yang terbesar dalam porsi inflasi di wilayah Bengkulu. hal demikian dapat dilihat dimana dari angka inflasi tahunan Bengkulu sebesar 3,71 persen, sebanyak 2,49 persen (67,1 persen) didominasi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
BACA JUGA:Inflasi Bengkulu Tahun 2024 Diperkirakan Melambat
"Adapun komoditas penyumbang utama inflasi adalah Cabai Merah sebesar 0,60 persen dan beras sebesar 0,55 persen," imbuh Win Rizal.
Kelompok lainnya yang andil menyumbang inflasi yakni kelompok transportasi yang andil sebesar 0,37 persen. Adapun komoditas penyumbang utama dalam kelompok ini yakni angkutan udara yang andil sebesar 0,12 persen.
Lalu kelompok penumbang inflasi tertinggi ketiga yakni kelompok penyedia makanan dan minuman restoran yang andil terhadap inflasi sebesar 0,24 persen dengan komoditas penyumbang inflasi yakni ayam goreng dan nasi dengan lauk.
"Sedangkan kelompok yang andil memberikan deflasi yakni kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar minus 0,02 persen," kata Win Rizal.
Lebih lanjut, dengan kondisi yang ada, Win Rizal berharap dan mengingatkan agar pemerintah daerah dapat melakukan berbagai upaya untuk menekan angka inflasi daerah.
"Inflasi di Bengkulu pada bulan Mei mengalami kenaikan dari bulan-bulan sebelumnya. Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang dilakukan, kedepannya kita bisa mengendalikan inflasi," ujarnya.