Tutup Tahun 2024, Bengkulu Inflasi 0,34 Persen, Ayam Goreng dan Bakso Penyumbang Tertinggi
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME--GATOT/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data inflasi Bengkulu sepanjang tahun 2024. Tercatat, pada bulan Desember 2024, Bengkulu mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,84 persen dan inflasi bulanan sebesar 0,34 persen.
Angka inflasi tersebut mengalami sedikit peningkatan dibandingkan pada bulan November 2024 yang berada pada persentase 0,82 persen (y-on-y) dan angka inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,20 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, angka inflasi di bulan Desember tidak mengalami peningkatan signifikan walaupun adanya momentum seperti Hari Raya Natal.
"Biasanya kalau hari raya itu umumnya inflasi, tapi alhamdulillah bisa dikendalikan. Sehingga angka inflasi y-o-y tahun 2024 pada angka 0,84 persen, angka ini jauh dibawah angka inflasi nasional," ungkap Win Rizal dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 3 Januari 2025.
Dengan angka inflasi tersebut, Win Rizal mengatakan jika angka tersebut telah melebihi target yang ditetapkan tahun 2024.
"Awalnya kita menargetkan 2,5 plus minus 1, tapi angka inflasi kita 0,84 persen, artinya dibawah satu persen," sampai Win Rizal.
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12 Persen Dipastikan Tidak Berdampak Terhadap Harga Pangan
Adapun salah satu kelompok penyumbang utama inflasi bulan Desember 2024 yakni kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran yang menyumbang inflasi sebesar 0,26 persen secara Year on year (Yoy).
"Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nasi dengan lauk sebesar 0,09 persen. Lalu ayam goreng dan bakso siap santap masing-masing sebesar 0,04 persen," kata Win Rizal.
Win Rizal mengatakan, selain kelompok penyediaan makanan dan minuman, kelompok lainnya penyumbang angka inflasi adalah Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil menyumbang inflasi 0,11 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah kontrak rumah sebesar 0,09 persen.
Lalu ada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,31 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar 0,20 persen.
"Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar 0,20 persen," tutur Win Rizal.
Lebih jauh, ada beberapa catatan penting tahun 2024 yang memberikan dampak inflasi tahunan diantaranya, faktor cuaca dan berkurangnya pasokan yang menyebabkan harga beberapa komoditas hortikultura mengalami kenaikan, seperti cabai merah, bawang merah, cabai rawit, cabai hijau, dan lain-lain.
Lalu adanya kenaikan harga minyak goreng didorong oleh harga bahan baku CPO yang relatif tinggi, Penurunan produksi kopi dan karet.