Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong mencatat sudah terjadi 612 kasus diare yang terjadi sejak awal tahun 2024. Bahkan dilaporkan ada 2 Balita meninggal dunia akibat terserang diare. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Lebong, Rachman, S.KM, M.Si melalui Kabid P2P, Evan Marta, S.KM.
Dijelaskan Evan, 612 kasus diare tersebut berasal dari laporan 12 Puskesmas serta RSUD Lebong. Dari 612 kasus diare yang terjadi 2 Balita dilaporkan meninggal dunia.
"Kasus 2 pasien yang meninggal dunia ini adalah data yang kita terima dari Puskesmas dan RSUD Lebong," kata Evan.
Terkait hal tersebut, Evan mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman penyakit diare. Sebagai upaya pencegahan, masyarakat bisa melakukannya dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Mengingat diare merupakan penyakit berbasis lingkungan.
"Faktor utama penyebab warga terserang diare karena lingkungan yang kurang bersih. Jadi masyarakat bisa mencegahnya dengan menjaga kebersihan lingkungan, " tambah Evan.
BACA JUGA:Kekosongan Stok Obat Menjadi Kendala Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan
Tak kalah penting, lanjut Evan, ketika terjadi kasus diare harus ditangani dengan baik dengan menjaga asupan cairan tubuh agar tidak terjadi dehidrasi. Jika kondisi pasien semakin lemah dan diare masih terus terjadi, ia mengimbau agar masyarakat bisa segera mendatangi Puskesmas atau RSUD untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
"Penanganan yang lambat bisa berdampak fatal, " lanjutnya.
Evan menambahkan, penyakit diare tidak hanya menyerang anak-anak tapi juga bisa menyerang orang dewasa. Anak-anak biasanya terserang diare karena kondisi kebersihan lingkungan bermain dan kebersihan jajanan. Sedangkan penderita dewasa akibat kurangmya memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal.
"Kami mengimbau kepada masyarakat terutama para oang tua supaya lebih memperhatikan kebersihan lingkungan dan memperhatikan kesehatan jajanan anak-anak," tukas Evan.