Radarkoran.com - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu bersama Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong menggelar Sekolah Lapang Good Agriculture Practise.
Sekolah lapangan khusus budidaya cabai ini dipusatkan di Desa Mojorejo, Selupu Rejang pada Selasa 9 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 petani dari 2 kelompok tani. Yakni, Kelompok Tani Maju Jaya dan Kelompok Tani Agro Tani Desa Mojorejo. Serta didukung beberapa narasumber. Terdiri dari, Kabid Hortikultura Dinas TPHP Prov Bengkulu, Eri Siagian, SP, MP, Kadis Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby, MSi. Serta petugas pemantau hama dan penyakit, Nurkholis, SP, Leni Maryati, SP petugas PPL.
Sebelum melakukan praktik pengembangan tanaman cabai agar terbebas dari gangguan hama penyakit di lahan petani, para peserta lebih dulu mendengarkan paparan materi yang disampaikan para narasumber. Materi teori dilaksanakan di rumah Ketua Kelompok Tani Agro Jaya Tani, Fitriani.
Leni Maryati mengupas tentang Teknik Budidaya Tanaman Cabe Ramah Lingkungan dan Nurkholis menyampaikan materi berjudul Mengatasi Hama Penyakit Tanaman Cabe. Sedangkan Amrul Eby menjelaskan Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Tanaman Hortikultura.
BACA JUGA:Bupati Syamsul Apresiasi Naiknya Nilai SAKIP-RB
"Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Dinas Pertanian dan Perikanan terus berupaya mendukung pengembangan tanaman hortikultura sayur-sayuran dan buah. Karena, agriklimat dan topografi wilayah Rejang Lebong yang berada di kawasan Bukit Barisan sangat cocok untuk pengembangan hortikultura," jelas Amrul Eby.
Dikatakannya, untuk meningkatkan kwalitas produk hortikultura, para petani perlu mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
"Kita sarankan petani sayur-sayuran seperti wortel, cabe, kol, brokoli dan bawang daun dapat menggunakan pupuk organic. Seperti pupuk kandang dan kompos. Serta menggunakan pestisida alami," tutur Amrul Eby.
Sehingga lanjut Amrul Eby, produk hortikultura Rejang Lebong akan semakin membaik. Karena petani yang menggunakan pupuk dan pestisida organik dapat membebaskan produk dari residu pestisida kimia.