Radarkoran.com - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat hingga Juni 2024 ada 2.196 kasus DBD yang menyerang warga di Provinsi Bengkulu.
"Jadi kasus total dari Januari sampai Juni yang positif DBD itu 2.196 kasus dengan 11 orang meninggal," kata Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Ruslian, SKM, M.Si, Senin 29 Juli 2024.
Berdasarkan catatan Dinkes Provinsi Bengkulu, lonjakan kasus DBD di wilayah ini terjadi pada bulan Maret 2024. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data setiap minggunya yang dilaporkan melalui Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) oleh tenaga survelen.
"Kalau DBD sudah mulai turun ya sejak bulan Mei dan kasus tertinggi di bulan Maret. Untuk bulan Juni itu penderitanya hanya di angka 233 kasus," imbuh Ruslian.
BACA JUGA:811 Warga Provinsi Bengkulu Positif DBD, Lonjakan Kasus Terjadi pada Maret
Dari jumlah kasus DBD di wilayah Bengkulu, kasus temuan terbanyak ada di Kabupaten Mukomuko sebanyak 459 kasus. Lalu Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 318 kasus dan Seluma 265 kasus.
Lebih lanjut, meskipun terjadi penurunan kasus, masyarakat diimbau untuk terus waspada.
Diingatkan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta menggalakkan pola 3 M yakni menguras tempat yang menjadi tampungan air, menutup tampungan air dan mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.
Gerakan 3 M ini merupakan cara ampuh menekan penyebaran penyakit DBD dilingkungan masyarakat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-masing minimal seminggu sekali. Lalu melakukan 3M mengubur, menguras penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang barang berpotensi menjadi tempat nyamuk DBD tersebut berkembang biak," papar Ruslian.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Kasus DBD di Kota Bengkulu Menurun
Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan antisipasi gigitan nyamuk jika beraktivitas di luar ruangan.
"Kemudian menghindari gigitan nyamuk, untuk anak balita jika diluar ruangan menggunakan baju lengan panjang. Lalu menutup ventilasi rumah dengan jaring anti nyamuk," demikian Ruslian.