Radarkoran.com - Jika ASI keluar di saat sedang hamil atau menyusui menjadi hal yang lumrah. Nah kalau jika tidak hamil tetapi mengeluarkan ASI, apakah ini berbahaya dan perlu dikhawatirkan.
Meskipun untuk penyebabnya bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab, misalnya hormon yang tidak seimbang, efek samping dari pengobatan, serta bisa jadi disebabkan karena mengidap kondisi kesehatan tertentu.
Menurut dr. Rizal Fadli dari laman Halodoc, ASI yang keluar yang disebabkan dengan kondisi kesehatan tertentu, seringkali juga ada beberapa gejala lain yang mengiringinya. Seperti misalnya sakit kepala, pembesaran jaringan payudara, haid tidak teratur, mual dan lainnya.
Dikatakan dr. Rizal kalau galaktorea menjadi istilah yang menggambarkan kondisi ASI keluar meski tidak hamil. Kondisi ini juga tidak berhubungan dengan ASI yang dihasilkan seorang wanita saat menyusui.
BACA JUGA:Atasi Kolestrol dengan Konsumsi Air Rebusan Daun Salam
Penyebab galaktorea ini adalah lonjakan hormon prolaktin. Kelenjar pituitari, yang merupakan kelenjar kecil di dasar otak, membuat dan mengatur prolaktin dan beberapa hormon lainnya.
Jika ada gangguan dengan kelenjar pituitari, seperti tumor non-kanker atau gangguan hipofisis lainnya, terkadang ini juga dapat menyebabkan orang yang tidak hamil dapat mengeluarkan ASI.
Penyebab lain dari galaktorea dijelaskan dr. Rizal, bisa meliputi stimulasi payudara dan puting yang berlebihan. Obat-obatan, termasuk antipsikotik, antidepresan, dan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi. Tiroid yang kurang aktif.
"Kemudian akibat dari penyakit ginjal kronis, kerusakan saraf di dada akibat cedera atau operasi, penggunaan beberapa jenis kontrasepsi hormonal, operasi atau cedera sumsum tulang belakang," ujar dr Rizal.
Yang lebih penting diketahui penyebabnya bisa dari akibat penggunaan obat-obatan terlarang yaitu penggunaan ganja, opioid, atau kokain. Mengkonsumsi suplemen herbal, termasuk fenugreek, adas manis atau adas.
BACA JUGA:Mudah Dijumpai, Ternyata Ini Manfaat Daun Sirsak untuk Kesehatan
"Ada juga kasusnya akibat dari respons emosional terhadap bayi yang sama sekali bukan kerabat. Orang-orang dengan kondisi demikian bisa jadi memiliki payudara yang terlalu sensitif terhadap prolaktin, yang berarti kadar hormon yang normal pun dapat memicu untuk mengeluarkan cairan seperti susu," ungkap dr. Rizal lagi.
Galaktorea juga bisa terjadi saat adanya stimulasi payudara secara teratur atau berlebihan. Seperti misalnya berupa rangsangan selama aktivitas seksual, pemeriksaan payudara sendiri yang cukup sering, atau akibat gesekan antara pakaian dengan puting.
Tetapi galaktorea tidak perlu dikhawatirkan karena bisa hilang dengan sendirinya atau setelah perawatan medis untuk penyebab yang mendasarinya.
Akan tetapi, jika cairan yang keluar dari puting tidak seperti susu atau terlihat jernih melainkan berdarah, atau kuning, ini patut dikhawatirkan. Bisa jadi ini mungkin tanda-tanda kanker payudara dan kamu harus segera menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan detail.