64 Kasus DBD Sepanjang Tahun 2023, Ini Pesan Dinkes Kepahiang
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM. --DOK/RK
KEPAHIANG RK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang tahun 2023 terjadi 64 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari kasus-kasus yang terjadi, semuanya mampu diatasi. Dengan kata lain, tidak ada kasus DBD yang berujung meninggal dunia.
Data tersebut diterima Dinkes berdasarkan laporan dari 14 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Kepahiang termasuk RSUD Kepahiang. Ini diungkapkan Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM, Senin 25 Desember 2023.
"Dari laporan yang kami terima, tercatat ada 64 kasus DBD yang terjadi sepanjang tahun 2023, dari Januari hingga Desember ini. Ya, semua kasus yang terjadi mampu diatasi, dan tidak ada yang berujung pada kematian. kata Wisnu.
Lanjut disampaikan Wisnu, jumlah kasus yang terjadi sepanjang tahun 2023 ini terbilang menurun dibandingkan dengan kasus yang terjadi di tahun 2022 lalu. Karena sepanjang tahun lalu, total terjadi 107 kasus DBD yang terjadi dari Januari hingga Desember.
BACA JUGA:KPU Kepahiang Fogging Kotak dan Bilik Suara, jadi Sarang Nyamuk DBD?
"Biasanya salah satu penyebab tingginya kasus DBD terjadi, lantaran cuaca yang tidak menentu, terkadang turun hujan dan terkadag terjadi panas," paparnya Wisnu.
Dia menambahkan, dalam upaya pencegahan DBD, masyarakat Kabupaten Kepahiang diminta menerapkan Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan Barang Daur Ulang atau 3M. Kemudian, masyarakat dituntut membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mengubur wadah yang dapat menampung air. Selain itu, juga harus mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, serta tidur menggunakan kelambu.
"Masyarakat harus PHBS, tetap menjaga kebersihan rumah dan lingkungan masing-masing. Sehingga jentik nyamuk DBD tidak membesar menjadi nyamuk yang membahayakan," demikian Wisnu.