Senator Leni John Latief: Pilih Kepala Daerah yang Mampu Memperjuangkan Hak Masyarakat
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief. --FOTO/TIM LENI
Radarkoran.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief ikut serta mendukung pengembangan pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Hal ini tampak dari keikutsertaannya dalam pelatihan membatik yang digelar rumah batik IKM Umeak Kain Diwo Yayasan Az Zahra Kepahiang, beberapa waktu yang lalu.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Leni Haryati John Latief mengenai acara ini mengatakan, batik Diwo Kepahiang merupakan simbol kearifan lokal daerah yang perlu dijaga, dilestarikan dan dikawal agar dapat terus berkembang.
"Aneka motifnya bagus, menarik dan mempesona apalagi semua mengandung doa serta harapan yang besar untuk kemajuan masyarakat Kepahiang," kata Hj Leni Haryati John Latief, Rabu 27 November 2024.
Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu menyatakan komitmen siap untuk mengangkat dan memarkan batik Diwo Kepahiang ke Senayan hingga ke mancanegara.
"Batik Diwo Kepahiang ini akan jadi oleh-oleh paling baik untuk cendera mata saat kunjungan ke provinsi-provinsi lain ataupun kunjungan kenegaraan ke luar negeri," ujar Hj Leni Haryati John Latief.
Pegiat Batik Diwo, Helmiyesi, menyampaikan rasa syukur atas kesediaan Senator Republik Indonsia asal Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief yang telah mendukung para pengrajin dengan mengenakan batik Diwo dan membeli hasil karya mereka.
"Terimakasih kepada mama Leni sudah mendukung para pengrajin dengan mengenakan batik dan membeli hasil karya mereka," kata Umi Yesi, sapaan akrabnya.
Sebagai informasi, batik Diwo ini dirintis mantan Bupati Kepahiang Bando Amin sejak tahun 2008 hingga 2015 silam. Saat itu batik ini menjadi ciri khas dan pakaian wajib bagi ASN dan pelajar di Kepahiang.
Namun setelah pergantian pemimpin, batik Diwo seolah terlupakan atau mati suri.
BACA JUGA:Senator Leni John Latief: Cintai Daerah dengan Menggunakan Hak Pilih
Mirisnya, pakaian seragam pelajar Kepahiang saat ini adalah batik dari pulau Jawa.
Prihatin dengan kondisi pengrajin batik Diwo yang kehilangan mata pencaharian, maka tahun 2018/2019, Umi Yesi dan kawan-kawan menghidupkan kembali batik Diwo dengan cara memberikan edukasi dan membentuk IKM/UMKM baru di desa-desa binaan.
Saat ini Yayasan Az Zahra Kepahiang menaungi 8 UMKM dari 15 UMKM yang ada di Kabupaten Kepahiang.