Soal Penetapan Tersangka Dugaan Tipikor DPRD Kepahang, Ini Kata Kejari Kepahiang

TERSANGKA: Kejari Kepahiang sebut 2 alat bukti cukup untuk penetapan tersangka--JIMMY/RK
Radarkoran.com - Hingga saat ini, Kejaksaan Negeri Kepahiang masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang diduga mengetahui atau memiliki kaitannya dengan dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Kabupaten Kepahiang. Dalam pelaksanaannya, Kejari Kepahiang sudah memberikan signal bahwa dalam waktu dekat ini akan ada penetapan tersangka terkait kasus dugaan korupsi yang saat ini, sudah naik ke tahap penyidikan tersebut.
Kajari Kepahiang, Asvera Primadona, MH melalui Kasi Pidsus, Febrianto Ali Akbar, MH mengatakan bahwa, untuk bulan ini, akan ada progres yang lebih baik dalam penyidikan dugaan Tipikor di Setwan DPRD Kepahiang tersebut.
Soal penetapan tersangka, dirinya menyebutkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan di Setwan DPRD Kepahinag, begitu mengarah pada 2 alat bukti, itu sudah cukup untuk melakukan penetapan tersangka.
"Sekarang pemeriksaan saksi masih kita lakukan, semua pihak yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan tetap ada potensinya. Begitu sudah mengarah 2 alat bukti cukup, segera kita tetapkan," ujar Kasi Pidsus.
Menurutnya sejauh ini, penyidik masih berupaya keras mengumpulkan sejumlah barang bukti dari keterangan sejumlah saksi yang telah dihadirkan. Berdasarkan hitungan sementara, hasil Kerugian Negara (KN) juga mengalami penambahan dengan nilai yang cukup fantastis. Jika sebelumnya KN berjumlah Rp 11,4 miliar, saat ini berdasarkan hitungan kasar pihaknya, KN sudah menyentuh angka Rp 14 miliar.
BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Aman, Zurdi Nata-Abdul Hafizh Terbang ke Jakarta
"Berdasarkan hitungan kami selaku penyidik, nilai KN itu bertambah menjadi lebih besar, sudah mencapai Rp 14 miliar. Sekarang ekspose BPKP sudah dilakukan, kita sedang menunggu hasilnya," sampainya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, KN dugaan Tipikor DPRD Kepahiang bertambah, awalnya Rp 11 M, sekarang totalnya capai segini. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu memastikan Kerugian Negara (KN) terhadap dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD mengalami peningkatan. Pasalnya, berdasarkan penghitungan ulang nilai KN yang sudah dilakukan pihaknya, terdapat ada penambahan KN dengan nilai yang cukup fantastis.
Kajari Kepahiang, Asvera Primadona, MH melalui Kasi Pidsus, Febrianto Ali Akbar, MH mengungkapkan berkaitan dengan dugaan kasus Tipikor DPRD Kepahiang, bahwa berdasarkan hitungan pihaknya, ada penambahan KN sekitar Rp 3 miliar dari hitungan awal. Sehingga saat ini, KN yang ditimbulkan akibat dugaan Tipikor Setwan DPRD Kepahiang ini sudah mencapai Rp 14 miliar. Saat ini juga, terhadap hitungan KN pihaknya tersebut sudah diserahkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu.
"Kalau berdasarkan hitungan kami (penyidik) yang sudah kami serahkan kepada BPKP, itu ada penambahan terhadap nilai KN. Cukup fantastis, jika ditotal kurang lebih sudah mencapai Rp 14 miliar," jelas Febrianto.
Tanpa menyebutkan identitasnya, Kasi Pidsus mengatakan bahwa untuk sementara ini, KN senilai Rp 14 miliar tersebut masih merupakan tanggungjawab sejumlah pihak yang ikut serta dan terlibat dalam pengelolaan keuangan di Setwan DPRD Kabupaten Kepahiang.
"Yang jelas masih pada kadar penanggungjawab keuangan di Setwan DPRD Kepahiang," demikian Kasi Pidsus.