Investor 'Saling Sikut' Garap Wisata Kabawetan, Ini Kata Disparpora Kepahiang

WISATA: Kepala Disparpora Kepahiang sebut Investor rebutan untuk garap wisata di kabawetan--DOK/RK

Radarkoran.com - Sebagai kiblat wisata daerah, Kecamatan Kabawetan memiliki segudang objek wisata yang mempuni dan berhasil menyita perhatian sejumlah investor untuk berinvestasi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Bahkan belakangan diketahui, sedikitnya ada 2 titik objek wisata di Kabawetan ini yang menjadi sorotan sejumlah investor yang seluruhnya berani saling sikut untuk dapat menggarap wisata di Kabawetan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Rudi Andi Sihaloho, ST menuturkan bahwa, beberapa objek wisata yang sudah menjadi incaran investor dari luar daerah. Diantaranya meliputi wisata Tebing Wetan di Kelurahan Tangsi Baru dan Guest House Desa Sidorejo, Kecamatan Kabawetan.

Menurut Rudi, sejauh ini sudah ada 5 perusahaan yang mengajukan diri untuk dapat menjadi pengelola objek wisata di Kecamatan Kabawetan tersebut. Bahkan masing-masing investor, siap untuk menawarkan nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi untuk dapat menggarapnya.

"Setidaknya ada 2 wisata yang memang diminati oleh banyak investor, yaitu Tebing Wetan dan juga Guest House. Sejauh ini sudah ada 5 investor yang sudah mengajukan diri dan mengaku, siap untuk memberikan PAD yang besar," ujar Rudi, pada Minggu 16 Februari 2025.

Menurut Rudi, sebagai upaya terbaik untuk menentukan siapa yang berhak dalam menggarap objek wisata di Kabawetan ini, pihaknya memutuskan untuk segera melakukan proses lelang. Sebab melalui proses lelang ini, Pemkab Kepahiang dapat mengetahui investor mana yang benar-benar layak dan komitmen dalam mengelola kedua objek wisata tersebut.

BACA JUGA:Soal Penetapan Tersangka Dugaan Tipikor DPRD Kepahang, Ini Kata Kejari Kepahiang

"Rencananya kita mau dilelang saja, tawaran mana yang besar maka akan kita jadikan dia sebagai pengelola. Ini sebagai upaya kita dalam meningkatkan nilai PAD di Kabupaten Kepahiang," sambungnya.

Sementara itu disinggung terkait perolehan PAD di kedua titik tersebut, selama ini dari objek wisata di Kabupaten Kepahiang senilai Rp 20 juta pertahunnya. Jika dilakukan lelang tentunya tawaran tertinggi yang akan menjadi pemenang hingga bisa jadi pengelola objek wisata di kawasan perkebunan teh tersebut. Padahal, selama ini objek wisata di Kabawetan memang menjadi primadona bagi para pelancong. Sehingga area perkebunan teh tersebut selalu ramai pengunjung setiap pekannya.

"Kita lihat saja nanti, siapa perusahaan yang siap menggarap PAD yang paling besar, maka dia yang akan kita pilih," demikian Rudi.

Sebelumnya diberitakan bahwa, sesuai dengan rencana tahun lalu, di Tahun 2025 ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang akan melelang sejumlah aset kepada pihak ke-3. Tujuannya tak lain, yaitu guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang. 

Rudi mengatakan, bahwa beberapa aset yang memilki objek PAD pada Disparpora yang akan dilelang berupa beberapa bangunan fisik hingga tempat atau obyek wisata. 

"Iya tahun ini kita kembali melakukan lelang untuk beberapa aset Disparpora, berupa bangunan hingga tempat wisata. Kita juga menargetkan PAD mencapai Rp 50 juta per item yang akan dilelang," kata Rudy. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan