Sambut Ramadan, Pemprov Bengkulu Gelar Pasar Murah

Plt. Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah saat meninjau pelaksanaan pasar murah di halaman Dekranasda Provinsi Bengkulu pada Selasa, 18 Februari 2025--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam rangka persiapan menyambut bulan suci ramadan 1446 Hijriah/2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah Selasa, 18 Februari 2025 di halaman Gedung Dekranasda Bengkulu.
Kegiatan ini dilaksanakan guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan sebagai langkah strategis untuk menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat menjelang puasa Ramadan.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si yang membuka langsung kegiatan mengatakan, pasar murah ini dilaksanakan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan yang kerap terjadi menjelang ramadan atau peringatan hari besar keagamaan.
Selain itu, program pasar murah ini merupakan langkah strategis dalam pengendalian inflasi daerah, mengingat inflasi Bengkulu saat ini masih berada di atas rata-rata nasional, yakni 1,33 persen (YoY). Sehingga diperlukan berbagai upaya menekan dan menurunkan angka inflasi ini.
"Oleh karena itu, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar stabilitas makroekonomi Bengkulu tetap terjaga, terutama di tengah proses pemulihan ekonomi," ungkap Rosjonsyah dalam sambutannya.
Dalam gelaran pasar ini masyarakat dapat membeli sembako dengan harga terjangkau, dan lebih murah dari yang dijual di pasar-pasar.
BACA JUGA:Tips Terhindar dari Sambaran Petir, Begini Penjelasannya
"Oleh karena itu, pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau," sampai Rosjonsyah.
Lebih jauh, sebagai Ketua TPID Bengkulu, Rosjonsyah juga meminta agar produk yang dijual di pasar murah dapat mengutamakan produk lokal unggulan yang memiliki ciri khas daerah.
"Program ini akan kita laksanakan secara merata di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Kita akan bekerjasama untuk mengadakan pasar murah ini di kabupaten/kota," ujar Rosjonsyah.
Pelaksanaan pasar murah ini disambut antusiasme oleh masyarakat. Ketika resmi dibuka, langsung diserbu pembeli, terutama kalangan ibu rumah tangga.
"Tadi saya diberi tahu teman ada pasar murah, jadi datang ke sini lihat-lihat harga. Memang lebih murah dibanding pasar biasa. Saya sudah beli telur, sekarang mau cari minyak goreng dan bumbu dapur," kata Mei, salah satu warga Kota Bengkulu.
Berbagai komoditas pangan dijual dalam kegiatan pasar murah tersebut dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Bawang merah, yang biasanya dijual dengan harga Rp 45 ribu per kilogram, dijual hanya Rp 30 ribu per kilogram. Begitu pula dengan daging ayam potong, dari harga pasar sekitar Rp 28 ribu per kilogram, kini hanya Rp 25 ribu per kilogram.
Komoditas lain yang banyak diburu adalah cabai merah, yang di pasar tradisional Kota Bengkulu biasanya dibanderol Rp 40 ribu per kilogram, di pasar murah ini cukup Rp 30 ribu per kilogram. Minyak goreng juga mengalami penyesuaian harga dengan selisih Rp 500 hingga Rp 2.000 per kemasan, tergantung merek dan isi kemasannya.