Wahai Pemkab Benteng, Angka Pengangguran Tembus Ribuan Orang

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah diharapkan dapat menghadirkan solusi untuk menurunkan angka pengangguran di daerah ini. --FOTO/DOK

Radarkoran.com - Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu Tengah (Benteng), angka pengangguran di daerah ini mencapai ribuan orang pada tahun 2024, tepatnya 1.610 orang. Data tersebut diperoleh BPS melalui survei yang dilakukan pada Februari dan Agustus tahun lalu. Ya

tentunya angka pengangguran ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Benteng dalam mengatasinya, terlebih saat ini dipimpin Bupati dan Wabup baru. 

Kepala BPS Bengkulu Tengah, Cornelius, S.S, MM melalui Fungsional Prakom Ahli Muda, Gita menjelaskan, angka pengangguran tersebut mencakup individu berusia 15 tahun ke atas dalam kurun waktu satu hingga dua minggu tidak bekerja dan tidak memperoleh penghasilan. 

"Jadi, dari hasil survei, angka pengangguran di Benteng pada tahun 2024 tercatat sekitar 1.610 orang. Kategori ini melibatkan mereka yang tidak bekerja dalam waktu singkat dan tidak menerima penghasilan," sampainya.

Masih berdasarkan data BPS, dari total angka pengangguran tersebut, 730 diantaranya adalah laki-laki dan 880 orang perempuan. Dan pada survei bulan Februari 2024, sampel diambil dari sekitar 12 blok sensus yang mencakup 110 hingga 130 rumah tangga. Sementara pada survei Agustus sampel diperluas ke sekitar 48 hingga 50 blok sensus yang mencakup 500 rumah tangga. 

BACA JUGA:Sebagian Besar THR ASN Bengkulu Tengah Sudah Cair

"Karena ini adalah survei sampel, kami tidak dapat memecah data berdasarkan kecamatan, karena khawatir akan terjadi bias. Data ini umumnya digunakan untuk analisis tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional," paparnya.

Gita menambahkan, kategori dan klarifikasi data pengangguran untuk tahun 2024 itu masih dalam proses pengolahan oleh tim BPS, yang diperkirakan akan selesai pada 26 April 2025.

Dia melanjutkan, faktor utama penyebab tingginya angka pengangguran di Benteng adalah terbatasnya lapangan pekerjaan. Sebagian besar tenaga kerja di bengkulu Tengah adalah buruh harian lepas dengan penghasilan yang tidak tetap. Selanjutnya, banyak pekerja berusia 15 tahun yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan tetap, turut menyumbang tingginya angka pengangguran.

"Ya kebanyakan di kabupaten ini adalah buruh harian lepas. Ketika tidak ada panggilan kerja atau pendapatan selama satu atau dua minggu, mereka sudah tercatat sebagai pengangguran. Usia 15 tahun yang putus sekolah dan tidak punya penghasilan juga termasuk dalam kategori pengangguran. Faktor utama yang berperan dalam tingginya angka pengangguran, pekerjaan bebas di sektor pertanian dan non-pertanian," demikian Gita Fungsional Prakom Ahli Muda BPS Bengkulu Tengah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan