Petani Desa Westkust Kembangkan Tanaman Kapulaga
KAPULAGA : Petani di Desa Westkust Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang membudidayakan kapulaga di kebun mereka.--IYUS/RK
KEPAHIANG RK - Petani di Desa Westkust Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang membudidayakan kapulaga di kebun mereka. Tanaman kapulaga ini disebut mendatangkan untung berlimpah, dengan perawatan yang mudah dan nilai jualnya yang tinggi di pasaran.
Seperti disampaikan Yudi warga Desa Westkust, prospek dari budidaya kapulaga cukup menjanjikan. Dirinya mulai membudidayakan kapulaga jenis hibrida sejak tahun 2020. Di lahan seluas 1 hektare, ia memiliki sekitar 2.500 rumpun kapulaga yang sudah produktif.
"Saya awalnya tertarik karena kebutuhan pasar cukup tingi. Apalagi budidaya kapulaga cukup mudah, kemudiannya panen dapat dilakukan sepanjang tahun dengan rentang waktu tiga bulan sekali," papar Yudi, Senin 15 Januari 2024.
Lanjut dia menerangkan, proses pembudidayaan kapulaga sendiri terbilang mudah, cukup menyiapkan lahan yang akan ditanami bibit kapulaga. Menurutnya, salah satu faktor keberhasilan budidaya kapulaga tergantung pada pemilihan bibit yang unggul dan bagus, sehingga dapat menghasilkan biji yang bagus.
"Jika musim sedang mendukung, maka dari luas lahan yang saya tanamani, setiap panen bisa dapat hingga 1 ton. Sementara pada saat musim kemarau, bisa mendapatkan 6 hingga 7 kuintal. Untuk harganya, Rp 50 ribu sampai dengan Rp 75 ribu per Kilogramnya, harga toke," jelas dia.
BACA JUGA:Untuk Ketahanan Pangan, Warga Desa Bukit Menyan Tanam Alpukat Mentega
Meski perawatan mudah, cara perawatan tanaman ini tetap harus diperhatikan agar biji yang dihasilkan bagus. Yakni, petani harus memberi pupuk organik secara rutin. Penanaman bibit juga cukup dilakukan sekali dan tanaman bisa produktif dalam rentang waktu 10 hingga 15 tahun.
"Salah satu keuntungan budidaya kapulaga adalah bisa dipanen sepanjang tahun. Tanaman kapulaga ini juga, diusia 4 sampai 6 bulan sudah mulai berbuah," terangnya.
Kapulaga adalah jenis tanaman yang biasa dimanfaatkan untuk obat herbal dan bumbu masak. "Permintaan di lokal sendiri juga cukup tinggi," tambahnya.
Kapulaga jenis hibrida, selain menghasilkan biji yang lebih banyak, juga tahan terhadap serangan hama. "Memang jenis ini lebih unggul dibandingkan dengan jenis kapulaga lainnya. Saat ini tantangan saya hanya serangan hama tupai, yang biasanya menggrogoti biji yang siap panen,’" pungkasnya.