Pahami Diri Sendiri dengan Membaca 5 Jenis Buku Ini: Khusus Umur 20 Tahun ke Atas

BUKU : Pahami diri sendiri dengan membaca 5 jenis buku ini--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com- Umur 20 tahun adalah masa penuh perubahan. Perubahan yang dimaksud berupa pencarian jati diri, hingga perjuangan membangun masa depan. Karena di umur 20 tahun banyak keputusan penting yang mulai diambil, mulai dari karir, hubungan, hingga arah hidup. Guna membantu melewati fase perubahan ini dengan lebih bijak dan penuh makna, buku bisa menjadi teman terbaik. Alasannya, membaca buku tak sekadar hiburan, tapi bisa membuka pikiran, memperluas wawasan, sekaligus memberi inspirasi dan motivasi.
Sejatinya memang, kita dianjurkan untuk banyak-banyak membaca. Karena dengan membaca, pengetahun kita akan bertambah dan apa saja yang belum kita ketahui selama ini, bisa kita ketahui dengan membaca buku. Sehingga sejak saat ini jangan malas-malas untuk membaca buku, karena membaca buku merupakan gudang ilmu yang patut kita gali sedalam mungkin.
Dikutip dari antaranews.com, berikut 5 jenis buku yang jadi rekomendasi untuk di baca khusus umur 20 tahun:
1. "Educated" – Tara Westover.
Buku ini menjadi salah satu bacaan yang patut Anda pertimbangkan di usia 20 tahun. Educated adalah memoar Tara Westover, yang tumbuh dalam keluarga yang sangat tertutup dan menolak sistem pendidikan formal. Tanpa pernah mengenyam sekolah seperti anak-anak pada umumnya, Tara berjuang belajar secara otodidak hingga akhirnya berhasil masuk perguruan tinggi ternama. Lewat kisah hidupnya, pembaca diajak menyadari betapa pentingnya pendidikan, kebebasan berpikir, dan keberanian mempertanyakan hal-hal yang telah lama diyakini. Buku ini menjadi inspirasi kuat tentang semangat untuk berubah dan menemukan jati diri.
2. "How to do nothing: Resisting the attention economy" – Jenny Odell.
Dalam dunia yang serba cepat dan penuh distraksi digital, buku ini menawarkan sudut pandang berbeda tentang makna "berhenti sejenak". Jenny Odell tidak menyarankan pembaca untuk benar-benar tidak melakukan apa-apa, melainkan mengajak kita memikirkan kembali bagaimana waktu dan perhatian digunakan. Melalui refleksi pribadi, sejarah, dan filosofi, Odell mengungkap pentingnya meluangkan waktu untuk hal-hal yang memberi ketenangan dan makna, bukan sekadar produktivitas. Untuk generasi muda yang mudah terseret arus digital, pesan dalam buku ini sangat relevan dan layak direnungkan.
3. "Normal people" – Sally Rooney.
Novel ini menyoroti dinamika hubungan antara Connell dan Marianne, dua anak muda dari latar belakang berbeda yang memiliki ikatan emosional kuat namun rumit. Sally Rooney dengan cermat mengeksplorasi isu-isu seperti cinta, identitas, dan pencarian makna dalam relasi antar individu. Melalui narasi yang mendalam dan realistis, pembaca akan merasakan berbagai emosi yang kerap muncul di usia 20-an mulai dari ketidakpastian, pencarian jati diri, hingga usaha memahami orang lain. Buku ini sangat cocok bagi Anda yang ingin merenungi hubungan personal dan perjalanan menjadi dewasa.
4. "The psychology of money" – Morgan Housel.