Disdikbud Kepahiang Berdayakan PAUD dalam Upaya Penurunan Stunting
Kepala Disdikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM--
KEPAHIANG RK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menjadi salah satu dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikut serta dalam melaksanakan penanganan dan pencegahan stunting.
Kepala Disdikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM menjelaskan, salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi melalui penyuluhan kepada orangtua.
Kemudian, dikatakan Nining, pada penggunaan BOP PAUD diarahkan agar menyiapkan anggaran makanan tambahan yang bergizi dan sehat bagi anak-anak peserta didik.
"Dikbud menjadi salah satu unsur penunjang dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Kepahiang, yakni di sektor PAUD. Dimana, melalui program pusat sudah memiliki guru PAUD sebagai pelatih penurunan stunting, bagaimana nanti diarahkan pada pemanfaatan BOP PAUD untuk kegiatan edukasi dan penyediaan makanan sehat dan bergizi untuk anak," jelas Nining.
Lanjut Nining menjelaskan, menekan angka stunting mulai dari PAUD ini sesuai dengan intruksi Kemendikbud, mengingat usia dini merupakan usia emas tumbuh kembang anak sehingga investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi.
"Harapan PAUD merupakan kunci dari keberhasilan SDM sepanjang hayat dan tumbuh kembang anak menentukan kehidupan mereka selanjutnya," kata Nining.
BACA JUGA:Meski Nunggak, Bupati Kepahiang Pastikan Kartu BPJS PBI Warga Tetap Aktif
Diketahui, masih tingginya prevalensi stunting saat ini, menjadi keprihatinan bersama sehingga persoalan stunting bukan sekedar masalah kesehatan gizi buruk. Namun juga masalah kemanusiaan yang membutuhkan komitmen dari seluruh pihak.
"Seperti, meningkatkan pengetahuan kepada orang tua terkait pemberian gizi serta pola asuh anak di usia dini. Oleh karenanya, upaya lain yang tengah dilakukan Kemendikbud adalah peningkatan kompetensi guru PAUD. Tenaga pendidik PAUD harus sensitif gizi. Selain itu harus mampu mendorong stimulasi, baik terkait pola makan, pola asuh maupun sanitasi," tutup Nining.