409 CJH Lunasi Bipih, Persiapan Haji 2024 Terus Dioptimalkan
![](https://radarkepahiang.bacakoran.co/upload/0a496aea33acc834d6ab541ea6c410da.jpg)
LUNASI : Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Intihan, MH menyampaikan sudah 409 CJH lunasi Bipih.--GATOT/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 409 CJH atau Calon Jamaah Haji di wilayah Bengkulu telah melunasi Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji).
Adapun besaran Bipih di Provinsi Bengkulu musim haji 2024 yaitu sebesar Rp 51,7 juta. Besaran tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 6 Tahun 2024 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1445 Hijriah atau 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Intihan, MH mengatakan, para calon jamaah haji yang telah melakukan pelunasan Bipih selalu terpantau dalam aplikasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Saat ini sudah ada 409 CJH yang berhasil melakukan pelunasan yakni sebanyak 224 CJH dari daerah Kota Bengkulu, 38 CJH dari Kabupaten Bengkulu Utara, 13 CJH dari Bengkulu Selatan, 13 CJH dari Rejang Lebong, 22 CJH dari Seluma, 22 CJH dari Kaur, dan 13 CJH Kepahiang.
Sementara tiga wilayah lainnya yakni Kabupaten Lebong, Mukomuko dan Bengkulu Tengah masih belum ada CJH yang melakukan pelunasan Bipih.
"Dari aplikasi Siskohat CJH yang telah melakukan pelunasan ibadah haji baru 409 orang atau 7 daerah. Sedangkan tiga daerah lainnya masih nihil," ungkap Intihan.
BACA JUGA:Siapkan PPDB, Dewan Minta Lakukan Analisa dan Pemetaan
Disisi lain, sambil menunggu pelunasan Bipih dilakukan CJH, Intihan menyebut jika pihaknya juga melakukan optimalisasi persiapan ibadah haji tahun 2024. Salah satu persiapan tersebut yakni melengkapi identitas para CJH atau bio visa yang akan digunakan nantinya.
"Untuk proses bio visa Bengkulu ini alhamdulillah progresnya terbaik se-Indonesia. Bahkan pengerjaannya sudah hampir 85 persen," sampai Intihan.
Ditambahkannya optimalisasi juga dilakukan terhadap persiapan Machine Readable Travel Document (MRTD) atau alat untuk scan passport atau entry data para CJH maupun persiapan-persiapan lainnya.
"Hingga saat ini semuanya sudah berjalan dengan baik, tidak ada masalah. Hanya saja sekarang kita hanya menunggu finalisasi pemeriksaan, baru setelah itu barulah persiapan yang lain," tutupnya.