MAN 01 Kepahiang Gencar Promosikan Aktivitas Siswa, Apa saja? Mari Simak
MASJID : Menjadi Imam dan Khatib salat Jum'at di salah satu masjid, salah satu upaya gencar MAN 01 Kepahiang mempromosikan perestasi dan kemampuan siswa.--RIAN/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Berbagai upaya dilakukan dewan guru MAN 01 Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, untuk menarik minat siswa melanjutkan pendidikan di sekolahnya terus berlanjut.
Dari mulai menyebarkan siswa yang terampil mengisi kutbah di masjid setiap Jum'at, baru-baru ini dewan guru MAN 01 Kepahiang kembali menunjuk gebrakan baru. Yaitu pembayaran uang IPP yang ditentukan tanpa menentukan nominal, dengan kata lain wali murid bayar seihkasnya.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala MAN 01 Kepahiang, H. Abdul Munir, M.Pd, untuk memenuhi target penambahan siswa baru pada tahun ajaran baru nanti, pihaknya terus gencar mempromosikan kegiatan-kegiatan sekolah.
Salah satunya program terbaru yang diluncurkan oleh pihaknya, yaitu pembayaran IPP tanpa menetapkan nominal, setelah ditentukan melalui rapat komite beberapa waktu lalu.
"Program baru, yang kita promosikan kepada masyarakat membebaskan pembayaran komite secara sukarela, tentunya sudah melalui musyawarah dengan Komite. Karena IPP mutlak di kelola oleh Komite Sekolah," ujar H Munir saat ditemui Radarkepahiang.bacakoran.co, Selasa 30 Januari 2024.
Selain itu pada tahun ajaran baru nanti, tambah H. Munir, dirinya berenca membebaskan seluruh biaya para siswa baru yang mendaftar ke MAN 01 Kepahiang.
"Tahun ajaran baru, IPP kami tiadakan untuk peserta didik baru. Dengan langkah ini, mudah-mudahan banyak calon siswa baru yang tertarik menempuh pendidikan di MAN 01 Kegpahiang," tambahnya.
BACA JUGA:Anggota DPRD Kepahiang Kawal Hasil Reses Masuk RKPD Tahun 2025
Lanjut H Munir lagi, peningkatan mutu sekolah hingga pembebasan uang sekolah, merupakan upaya yang tepat, mengingat program tersebut sangatlah membantu meringankan beban orang tua siswa. Untuk biaya-biaya yang digunakan sebagai pendukung administrasi sekolah, dirinya yakin bisa di handle oleh anggaran dan BOS.
"Persiapan Rombel ada 5 ruang yang kosong, fasilitas lengkap salah satunya laboratorium. Ekstrakulikuler terus kita kembangkan, satu lagi sekolah kita juga memiliki fasilitas Asrama untuk siswa yang tinggal jauh dari sekolah," terang H Munir.
Diketahui, sekolah tersebut hingga kini hanya memiliki lebih kurang 100 pelajar. Kondisi ini tentu menjadi Pekerjaan Rumah bagi Kepala Sekolah dan tenaga pendidik untuk dapat memperoleh calon siswa di tahun yang akan datang.
"Sekolah kami termasuk memiliki jumlah siswa yang sedikit, jika dilihat dari linkungan sekitar sekolah yang penduduknya lumanyan padat. Ini menjadi tugas kami selaku tenaga pendidik untuk dapat menarik minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah ini," papat H Munir menceritakan kondisi sekolahnya saat ini.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa lingkungan sekolah tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan masyarakat. Karena itu dibutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat, sehingga dirinya beserta guru-guru telah merencanakan beberapa program sekolah untuk sampai ke tujuan.
Adapun program sekolah yang telah dijalani yaitu bekerja sama dengan pengurus-pengurus masjid di setiap desa, agar mengizinkan anak didiknya untuk menjadi khatib setiap hari Jum'at.