BKSDA Ungkap Kepahiang Kerap Jadi Pelintasan Satwa Dilindungi

BKSDA saat melakukan pemantauan lokasi yang diduga dilintasi beruang--JIMMY/RK
Radarkoran.com - Setelah sebelumnya dihebohkan dengan kemunculan beruang madu yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu - Jambi, mengungkap bahwa Kabupaten Kepahiang menjadi salah satu pelintasan atau bahkan tempat singgah bagi sejumlah satwa langka.
Bukan tanpa dasar, sebelum menjadi pemukiman seperti sekarang ini, dahulunya Kabupaten Kepahiang merupakan kawasan hutan alami dan daerah perkebunan.
Bahkan sekarang ini saja, masih ada hutan lindung konak yang menjadi bukti bahwa daerah ini merupakan salah satu wilayah hutan yang kaya akan beragam jenis flora dan fauna.
Plh. Kepala Seksi I BKSDA Bengkulu - Lampung, David menuturkan bahwa, selain beruang, memang ada beberapa satwa yang mungkin saja melintas atau bahkan menetap hingga membuat sarangnya di tanah bumi sehasen ini.
Beberapa hewan tersebut diduga berasal dari hutan bukit daun dan juga bukit kaba yang memang berdekatan dengan Kabupaten Kepahiang.
"Memang tidak menutup kemungkinan bahwa ada banyak satwa dilindungi yang bisa saja melintas di Kepahiang atau bahkan bertempat tinggal disini, karena kawasan kita ini berdekatan dengan kawasan hutan bukit daun dan bukit kaba yang memang merupakan habitat mereka," ujar David.
BACA JUGA:23 Desa di Lebong Belum Bisa Cairkan ADD 2025, Ini Penyebabnya
Menurut David, beberapa hewan yang mungkin saja melintas di Kabupaten Kepahiang ini meliputi, harimau sumatera dan juga beruang. Sementara beberapa waktu lalu, Kepahiang juga dihebohkan dengan kemunculan Tapir di pusat kota.
"Kalau jenis hewannya, memang yang paling sering dan paling memungkinkan itu adalah beruang. Tapi bisa juga beberapa hewan lainnya seperti harimau dan juga tapir," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, Hingga Selasa 15 Juli 2025, beruang yang sebelumnya dikabarkan melintas di Kompleks Perkantoran SPP, Desa Kelobak Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, masih belum juga ditemukan. Kendati demikian, BKSDA masih menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat pelarian beruang tersebut.
David menuturkan bahwa, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya tanda-tanda kemunculan beruang yang dikabarkan sempat melintas di Kompleks Perkantoran SPP itu.
Kepada Radarkoran.com, David menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan penyisiran di beberapa titik yang diduga menjadi pelintasan beruang ini. Sayangnya sampai dengan saat ini, informasi terkait keberadaan beruang tersrbut masih sangat minim.
"Kita sudah sempat cek kebun jagung yang sebelumnya disebutkan sebagai tempat awal kemunculan beruang ini, tapi sayangnya tidak ada tanda-tanda. Sekarang kita juga check kembali, tempat lain yang diduga dilalui oleh beruang tersebut," demikian David.