Makam Imem Margagah, Penjaga Desa Batu Kalung yang Mewajibkan Peziarahnya Bawa Darah Manusia Tewas Terbunuh

MAKAM : Sarkawi saat menunjukan makam Imem Margagah, sosok penjaga Desa Batu Kalung yang konon ceritanya para peziarah diwajibkan membawa darah, sebagai pengganti air yang biasanya digunakan untuk menyiram tanah kuburan.--RIAN/RK

BACA JUGA:Legenda Hantu Curug Wakwir di Desa Batu Kalung Kepahiang Punya 1 Mata Suka Menculik Warga Dijadikan Santapan

"Iya, hingga saat ini, tidak ada satu peziarah pun yang mengunjungi makam Imem Margagah, karena ada pantangan yang tidak boleh dilanggar. Menurut cerita, dahulu kala pernah ada peziarah yang sengaja berkujung di makam tersebut, berharap mendapat berkah," ulasnya.

"Namun bukan berkah yang didapatkan, tapi kesialanlah yang peziarah itu dapati. Di mana dia mengalami sakit secara tiba-tiba, usai kembali dari kuburan tersebut. Memang peziarah tersebut datang dengan sengaja tapi tidak memenuhi apa yang menjadi permintaan dari Imem Margagah sebelum meninggal," cerita Sarkawi lagi.

Dari cerita-cerita yang berkembanglah, mistisnya Makam Imem Margagah hingga sekarang masih dipercaya warga untuk tidak berziarah di makamnya itu. 

Namun demikian, sambung Kades Sarkawi, meskipun banyak kengerian pada makam Imem Margagah, sosoknya pun tetap dipercaya warga desa sebagai penjaga Desa Batu Kalung.

"Selagi tidak melanggar pantangan, maka kami yakini sosok tersebut tetap menjadi penjaga Desa Batu Kalung," demikan Sarkawi.

Desa Batu Kalung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, didiami lebih kurang 3.000 Kepala Keluarga yang berasal dari suku Redjang.

Sebagai salah satu desa tertua di sana, jauh sebelum masa penjajahan desa ini diberi nama Desa "Kota Aur".  Menjadi salah satu desa tertua yang ada di Kabupaten Kepahiang, hingga kini masih banyak cerita mistis tentang desa tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan