Omset Tergerus: Program BMG Rugikan Kantin Sekolah di Kabupaten Kepahiang

Dampak MBG? Kantin sekolah yang sepi pembeli--JIMMY/RK

Radarkoran.com-Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu ternyata tidak sepenuhnya menguntungkan banyak pihak. Terbukti, sejumlah pedagang kantin di sekolah, mengaku mengalami penurunan omset sejak program MBG ini dijalankan.

Salah satu pedagang kantin yang mengeluhkan penurunan omset ini ialah, Susi. Wanita paruh baya tersebut mengaku telah bekerja di kantin SMA Negeri 01 Kepahiang selama 4 tahun belakangan. Selama 1 bulan ini, Susi mengaku mengalami sepi pembeli sejak program MBG diuncurkan di sekolah tersebut.

"Saya jualan kue-kue dan juga es di sini sudah 4 tahun. Dulu sebelum ada MBG, pada waktu istirahat sering kelabakan karena ramai, namun sekarang jadi banyak santainya karena sepi. Tapi karena sepi, omset menurun," ujar Susi.

BACA JUGA:Pastikan Pelaksanaan MBG Sesuai Prosedur, Dewan Gelar Sidak

Menurut Susi, penurunan omset yang dialaminya sejak program MBG ini berlangsung di SMAN 01 Kepahiang mencapai 50 persen. Bahkan ia mengatakan bahwa, dirinya sering pulang dengan kondisi dagangan yang masih banyak alias tidak laku.

"Kalau dulu pas pulang biasanya barang bawakan ringan, karena dagangan habis. Tapi sekarang karena banyak yang tidak laku, jadinya terpaksa dibawa pulang," sambungnya.

Sementara itu senada dengan Susi, pedagang kantin lainnya Eka Rahmawati juga mengeluhkan hal serupa. Tidak seperti Susi yang mengalami penurunan omset 50 persen, Eka mengaku kalau omsetnya menurun drastis hingga mencapai 70 persenan.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Minta Masyarakat Ikut Awasi Program MBG

Pada hari biasanya jelas Eka, pendapatan yang diraup sebagai penjual makanan di kantin ini bisa mencapai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Namun setelah adanya MBG ini, pendapatan yang berhasil ia kumpulkan hanya sekitar Rp 300 ribu saja.

"Kalau dulu biasanya bisa sampai Rp 800 ribu sampai dengan Rp 1 juta perhari, tapi sekarang sudah tidak lagi. Kadang cuma bisa Rp 300 ribu saja," demikian Eka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan