Ekspor Bengkulu Mencatatkan Kenaikan Signifikan
Kawasan ekonomi pelabuhan Pulau Baai Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, kinerja ekspor Bengkulu pada September 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan nilai ekspor mencapai 12,90 juta USD, naik 89,06 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2025 yang hanya sebesar 6,82 juta USD.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal, ME, menjelaskan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh naiknya ekspor kayu olahan sebesar 218,57 persen dan ekspor batubara sebesar 100,12 persen.
"Nilai ekspor pada September 2025 mengalami peningkatan sebesar 2,03 persen," kata Win Rizal.
Peningkatan ekspor ini juga terlihat jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan yang sama di tahun sebelumnya, yaitu September 2024 yang tercatat sebesar 12,64 juta USD.
''Namun, nilai ekspor Bengkulu periode Januari-September 2025 turun 42,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yaitu dari 134,24 juta USD menjadi 77,49 juta USD,'' jelas Win Rizal.
BACA JUGA:Wagub Mian Dorong Penguatan Sinergitas Pemprov Bengkulu dengan OJK
Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas di sektor industri pengolahan sebesar 23,43 persen dan di sektor pertambangan dan lainnya sebesar 44,46 persen. Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami peningkatan sebesar 57,78 persen.
Adapun komoditas yang diekspor Provinsi Bengkulu pada bulan September 2025 meliputi batubara, gaharu, karet, serangga, lintah, batu kerikil alam, manggis, kayu olahan, dan paket pos lainnya.
Adapun komoditas ekspor yang memberikan andil besar dalam peningkatan nilai ekspor yakni komoditas batubara naik dari 10,18 juta USD menjadi 12,27 juta USD (naik sebesar 20,53 persen), Lalu, ekspor lintah naik dari sebesar 2,21 ribu USD menjadi 2,35 ribu USD (naik sebesar 6,52 persen).
''Sementara sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami peningkatan sebesar 57,78 persen, dari 0,88 juta USD menjadi 1,39 juta USD,” ujar Win Rizal.
Sedangkan ekspor karet turun dari US$1,22 juta menjadi US$0,18 juta (turun sebesar 85,04 persen) dan komoditas lainnya pada September 2025 turun dari sebesar 1,24 juta USD menjadi 0,0,44 juta USD (turun sebesar 64,34 persen).
Dengan adanya peningkatan sektor ekspor ini, menunjukkan perekonomian di daerah mengalami pertumbuhan, sehingga diharapkan dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.