Sakit Jantung Bocor, Ketua KPPS Sosokan Baru Meninggal Dunia saat Menuju Jakarta
KUNJUNGI : Jajaran KPU Kabupaten Kepahiang sempat mengujungi Ketua KPPS Sosokan Baru Novien Harianto yang lagi dirawat di RSUD Kepahiang. Kemudian dia dibawa ke Jakarta untuk berobat tapi meninggal dunia dalam perjalanan. --DOK/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Dalam perjalanan menuju Jakarta, Ketua KPPS Sosokan Baru meninggal dunia, Kamis 29 Februari 2024. Novien Harianto yang ketika pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024 menjabat sebagai Ketua KPPS Sosokan Baru Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, menghembuskan nafas terakhir menuju Jakarta, dalam upayanya untuk sembuh dari sakit yang alami.
Sebelumnya, alamarhum Novien Harianto sempat dirawat di RSUD Kepahiang tapi kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu. Hingga akhirnya dia pun dirujuk ke salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta.
Almarhum Novien Harianto, menjabat sebagai Ketua KPPS Sosokan Baru. Pascapelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS tempat bertugas, dirinya jatuh sakit pada 14 Februari 2024. Sempat dirawat di RSUD Kepahiang dan pada 20 Februari dirujuk ke Kota Bengkulu. Dari diagnosa tim medis, Almarhum Novien Harianto disebut mengidap jantung bocor.
"Tadi malam (Malam Jumat, red) kita mendapatkan informasi jika yang bersangkutan meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Jakarta. Karena dari rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu, dia (Almarhum Novien) dirujuk ke Jakarta agar mendapatkan pengobatan yang lebih baik," jelas Komisioner KPU Kabupaten Kepahiang, Anthaka Rhamadan, SE ketika dikonfirmasi Radarkepahiang.bacakoran.co, Jumat 01 Maret 2024.
BACA JUGA:Ratusan KPPS 'Serbu' Kantor BRI Cabang Kepahiang
Lebih lanjut Anthaka menjelaskan, KPU Kabupaten Kepahiang memang sudah memiliki wacana memberikan santukan terhadap yang bersangkutan, saat itu santun yang akan diberikan adalah santunan sakit. Tetapi karena yang bersangkutan akhirnya meninggal dunia, maka santunannya pun kategori untuk yang meninggal dunia, dengan nominal dimungkinkan mencapai puluhan juta rupiah.
"Terkait santunan, kita belum bisa menyebutkan nominal pasti. Namun yang jelas kita akan berikan perhatian terhadap keluarganya. Karena almarhum ini merupakan penyelenggara Pelimu yang sudah mendapatkan jaminan dari negara melalui KPU Kepahiang," demikian Anthaka Rhamadan.
Diketahui, almarhum Novien tiba di rumah duka pada Jumat 1 Maret 2024, dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Batu Bandung yang tidak jauh dari kediamannya.
"Jenazah dini hari (Jumat, red) tiba di rumah duka. Almarhum dimakamkan di TPU Desa Batu Bandung. Almarhum ini selain menjabat sebagai Ketua KPPS Pemilu 2024, dia juga sebagai perangkat Desa Sosokan Baru," singkat Anggota PPK Kecamatan Muara Kemumu, Hafish.
Sekadar informasi, ada 5 penyelenggara Pemilu di Kabupaten Kepahiang yang jatuh sakit, baik ketika tengah menjalankan tugasnya sebagai KPPS maupun pascamenjalankan tugas selaku KPPS. Di antaranya ada sempat menjalani perawatan di RSUD Kepahiang hingga dirujuk ke RSUD M. Yunus dan meninggal dunia. Sedangkan 4 lainnya sudah sembuh, sudah kembali menjalankan aktifivas seperti biasa.
Penyelenggara yang sudah dinyatakan sehat yakni Apriandi Nugraha PPS Desa Air Raman. Dia sempat masuk IGD RSUD Kepahiang, bahkan dia menjalani rawat inap sehari. Kemudian ada Pedo Aries Saputra petugas Sekretariat PPS Air Raman yang pingsan dan dilarikan ke klinik Desa Embong Sido. Selanjutnya ada Edson Kaswansyah Sekretariat PPS Desa Kandang. Edson pingsan dan sempat dibawa RSUD Kepahiang.
BACA JUGA:Ini Langkah Disdikbud Kepahiang Pastikan PPDB Tidak Ada Kecurangan
Terakhir ada Ozi Angga Putra Petugas Ketertiban atau Linmas di TPS Kelurahan Dusun Kepahiang. Ozi sempat menjalani rawat jalan di Klinik Baitul Ala di Desa Kampung Bogor. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, kelimanya akan mendapatkan santuan dari KPU Kepahiang.
Selain 5 penyelenggara Pemilu dari jajaran KPU, ada 1 penyelenggara dari jajaran Bawaslu Kabupaten Kepahiang yang jatuh sakit saat bertugas. Mengenai hal ini, Anggota Bawaslu Kabupaten Kepahiang, Asuan Toni menerangkan, yang bersangkutan bertugas sebagai Pengawas TPS di Desa Temdak. Menurut dia, yang bersangkutan dibawa ke Puskesmas terdekat, yang kemudian kondisinya bisa kembali normal.