Mulai Langka, Harga Gas Elpiji 3 Kg Bersubsidi di Kepahiang Naik jadi Rp 35 Ribu
ELPIJI : Memasuki bulan ramadan, gas Elpiji 3 Kilogram di Kabupaten Kepahiang mulai langka dan harganya sudah naik menjadi Rp 35 ribu per tabung.--EPRAN/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Karena mulai langka atau sulit diperoleh, harga gas elpiji bersubsidi 3 Kilogram di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tembus menjadi Rp 35 ribu per tabungnya. Tentu hal tersebut menjadi keanehan, mengingat kelangkaan gas elpiji melon ini bukan hanya terjadi sekali ini saja tapi sudah berulang-ulang.
Belum diketahui pasti apa kendalanya yang menyebabkan langka, sehingga harga elpiji 3 Kilogram tembus Rp 35 ribu per tabung. Apakah ada permainan, dalam artian sengaja dimainkan atau memang suplainya ke Kabupaten Kepahiang yang tersendat.
Warga Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Udin mengungkapkan, gas elpiji 3 Kg bersubsidi sangat susah ditemukan saat ini. Dikatakan Udin, kondisi ini terjadi sejak awal masuk bulan ramadan. Akibat kelangkaan yang terjadi, harga gas elpiji 3 Kilogram jadi melambung di warung-warung eceran.
"Kemungkinan hanya terjadi di Kabupaten Kepahiang, sementara di kabupaten lain kondisi harga gas elpiji ini masih stabil. Kalau sekarang, ya masyarakat termasuk saya, beli gasl epiji 3 Kilogram Rp 35 ribu per tabung," terang Udin, Sabtu 16 Maret 2024.
BACA JUGA:Disdag Kepahiang: Setiap Pangkalan Elpiji 3 Kg Wajib Cantumkan HET
Menurutnya, sebagai masyarakat dirinya sangat menyayangkan terjadinya kondisi kelangkaan gas elpiji yang terjadi saat ini. Terlebih hal ini terjadi pada bulan ramadan. Apalagi setiap tahunnya hal serupa pasti terjadi, tanpa diketahui penyebabnya sampai dengan saat ini. "Setiap tahun berulang-ulang, setiap bulan ramadan terjadi demikian," sesal Udin.
Sementara itu, Antoni warga Kelurahan Dusun Kepahiang juga mengungkapkan hal yang sama. Untuk di wilayah Kecamatan Kepahiang harga gas elpiji telah naik menjadi Rp 25 Ribu hingga Rp 26 ribu per tabungnya. Kondisi sekarang, sangat sulit mendapatkan gas elpiji 3 Kilogram. Bukan saja di warung-warung, tapi juga di pangkalan pun mengalami kekosongan.
"Bukan hanya di warung tetapi di pangkalan juga lagi kosong. Padahal gas elpiji ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat apalagi di saat bulan puasa seperti ini," kata Antoni.
Dia berharap, Pemkab Kepahiang melalui OPD terkait yakni Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM bisa turun ke pangkalan untuk melakukan pengecekan secara langsung. Karena kelangkaan yang terjadi belum diketahui penyebabnya, apakah memang disengaja dipermainkan atau memang pasokan gas elpiji dari agen yang berkurang.
"Kejadian ini berulang-ulang (Kelangkaan elpiji, red). Ya harapan kami sebagai masyarakat, Pemkab Kepahiang dapat turun dan memastikan penyebabnya. Jangan sampai kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat, malah tidak tersedia," demikian Antoni.