Kemenag Kepahiang Ingatkan KUA Memaksimalkan Peran dan Fungsi Majelis Taklim
KUA : Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang, Drs. Albahri, M.Si mengingatkan agar masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) memaksimalkan peran dan fungsi majelis taklim.--DOK/RK
Radarkoran.com - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kepahiang, Drs. H.Albahri, M.Si berharap setiap Kantor Urusan Agama (KUA) jadi garda terdepan bagi Kementerian Agama, terutama para Penyuluh Agama Islam (PAI) dalam membina majelis taklim.
Keberadaan KUA melalui penyuluh agama sangat penting dalam memberikan pembinaan keagamaan yang ada disetiap majelis taklim. Albahri menyampaikan KUA harus dapat memberikan materi penyuluhan keagamaan kepada majelis taklim. Terutama, mengajak kepada seluruh ibu-ibu majlis taklim untuk selalu menggalakkan kembali pengajian rutin minimal satu minggu dua kali.
"Manfaatkan untuk saling berbagi ilmu dan pendidikan keagamaan, saling belajar serta memberikan yang bermanfaat. Yakni menyelenggarakan pengajian rutin bersama masyarakat. Peran majelis taklim ini sangat penting terhadap perilaku keagamaan, dengan kata lain dapat memberikan pendidikan keluarga," kata Albahri.
"Majelis taklim merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diakui negara melalui Peraturan Pemeritah (PP) Nomor 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan keagamaan nonformal yang diselenggarakan untuk masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal," sambung Albahri menjelaskan.
BACA JUGA:Kemenag Kepahiang Dorong Kegiatan Majelis Taklim Lebih Diaktifkan
Untuk diketahui, majelis taklim merupakan salah satu lembaga pendidikan keagamaan khas Islam yang tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat. Lembaga ini hampir terdapat di setiap komunitas muslim yang keberadaannya telah banyak berperan dalam pengembangan dakwah islam. Melalui majelis taklim, masyarakat yang terlibat di dalamnya dapat merasakan keberadaan lembaga ini menjadi sarana pembinaan moral spiritual.
"Eksistensi majelis taklim sebagai sarana dakwah dan tempat pengajaran ilmu-ilmu keislaman memiliki basis tradisi sejarah yang kuat, yaitu sejak Nabi Muhammad SAW mensyiarkan agama Islam di awal-awal risalah beliau. Bahkan hingga kini keberadaan majelis taklim masih menjadi pilihan para pegiat dakwah sebagai sarana paling efektif, dalam melanjutkan tradisi penyampaian pesan-pesan agama ke tengah-tengah masyarakat," demikian Albahri.