Sepanjang 2024 Terdapat 71 Kasus Baru HIV/AIDS, Tertinggi di kota Bengkulu

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM., M.Si--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes)  Provinsi Bengkulu mencatat, sepanjang tahun 2024 terdapat 71 kasus baru HIV /AIDS di wilayah Bengkulu. Secara keseluruhan, total kasus HIV/AIDS sejak tahun 2023 hingga saat ini sebanyak 280 kasus. 

Untuk kasus baru terbanyak berada di Kota Bengkulu dengan temuan sebanyak 47 kasus. Lalu disusul Kabupaten Rejang Lebong 8 kasus, Bengkulu Utara dan Kepahiang masing - masing 5 kasus, Mukomuko 4 kasus dan Kabupaten Lebong dan Bengkulu Tengah masing - masing 1 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provisni Bengkulu, Redhwan Arif melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si mengatakan, angka penderita HIV AIDS tersebut diperoleh berdasarkan hasil skrining di lapangan yang dilakukan oleh petugas ke populasi kunci terutama kepada pekerja seks komersial. 

"Selain itu, srining juga dilakukan LSM pesona kepada kelompok LSL dan hasil dari penderita yang datang langsung ke fasilitas kesehatan," tuturnya. 

Lebih jauh dikatakan Ruslian, dari jumlah temuan kasus HIV/AIDS yang ada, hubungan perilaku menyimpang sesama jenis laki - laki menjadi salah satu penyumbang angka terbanyak penderita HIV/AIDS.  Di mana pada kasus laki-laki sesama laki-laki atau LSL, menyumbang 28 persen dari total kasus HIV/AIDS yang ada di daerah ini. 

Sedangkan kasus terbanyak lainnya disumbangkan populasi umum yakni wanita pekerja seks dan juga pengguna narkotika suntik. Kasus HIV/AIDS terbanyak berada di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Guru TK/PAUD Berperan Penting Ciptakan Anak Berkepribadian Baik

"Dari jumlah kasus yang ada, kasus laki - laki suka laki cukup banyak atau sekitar 28 persen," kata Ruslian.

Lebih lanjut dikatakan Ruslian, pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran kasus HIV/AIDS. Berbagai upaya itu dilakukan, mulai dengan melakukan skrining, pemberian pengobatan dan pendampingan secara gratis dan juga pemeriksaan secara berkala terhadap kelompok rentan. 

"Upaya pencegahan penyakit ini dari dulu sudah kita lakukan dan ditargetkan 2030 nanti kasus HIV/AIDS bisa three zero, artinya tidak ada kasus kematian, tidak ada kasus baru dan tidak ada diskriminasi," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan