Hingga Mei 120 Warga Positif DBD, 2 Meninggal Dunia

Petugas kesehatan saat melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di sekitar rumah warga yang positif DBD.--EKO/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Lebong mencatat ada 120 kasus DBD yang menyerang warga sejak Januari hingga Mei tahun 2024. Bahkan dari kasus DBD yang terjadi ada 2 kasus DBD meninggal dunia.

Kepala Dinkes Lebong Rachman, S.KM, M.Si melalui Kabid P2P, Evan Marta, S.KM meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi penyakit DBD. Terlebih di musim penghujan saat ini potensi penyakit DBD masih cukup tinggi.

"Memang saat ini tren kasus DBD sudah mulai menurun. Tapi kami mengimbau  agar seluruh masyarakat tetap wapada, " kata Evan.

Dilanjutkan Evan, saat hujan, potensi untuk terjadinya genangan air di sekitar tempat tinggal warga sangat tinggi. Genangan air inilah yang dijadikan tempat oleh nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD, berkembang biak. Salah satu upaya untuk terhindar dari penyakit DBD ini, masyarakat diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

"Kebersihan lingkungan adalah kunci utama untuk memutus siklus perkembangan nyamuk DBD, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja dan tidak memutus perkembangan nyamuk DBD," sampainya.

BACA JUGA:4 Bulan, Terjadi 37 Kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Aman

Selain itu upaya pencegahan penyakit DBD bisa dilakukan dengan rutin melaksanakan kegiatiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan di wilayah masing-masing.

Selain melaksanakan PSN, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) juga sangat penting dilakukan, untuk menghentikan perkembangan nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab DBD.

"PSN dan G1R1J merupakan upaya efektif yang harus dilakukan. Karena fogging tidak memutus mata rantai jentik nyamuk, namun dengan menjaga kebersihan lingkungan tentu dapat mencegah dan memutuskan siklus nyamuk DBD," tambahnya.

Disisi lain, Dinkes Lebong juga akan terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan lewat Puskesmas terkait dengan upaya pencegahan DBD kepada masyarakat.

"Penyuluhan terus dilakukan kepada masyarakat. Seperti pentingnya menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, pembagian abate secara berkala, fogging di titik yang terjangkit, serta mengimbau masyarakat untuk membawa anggota keluarga yang sakit dengan gejala mirip DBD ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas atau RSUD," singkatnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan