Lebaran Idul Adha, Suasana Sepi karena Banyak Warga Nginap di Kebun Jaga Kopi
BERSAMA : Warga Desa Warung Pojok bersama-sama menyembelih hewan kurban, Senin 17 Juni 2024.--RIAN/RK
Radarkoran.com - Usai melaksanakan salat Idul Adha 1445 Hijriyah/2024 Masehi, di Masjid Jamik Desa Warung Pojok Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, warga desa setempat langsung melakukan pemotongan hewan kurban. Jumlah hewan kurban yang disembelih sebanyak 8 ekor kambing. Selesai dibersihkan, dagingnya langsung dibagikan kepada warga desa yang berhak mendapatkannya.
Kepala Desa Warung Pojok, Sufian Aidi mengungkapkan, perayaan lebaran idul adha tahun ini sedikit sepi jika dibandingkan dari tahun sebelumnya. Ini dikarenakan banyak warga desanya yang tidak pulang ke desa merayakan Idul Adha, lantaran bermalam di daerah perkebunan.
"Suasana desa berbeda dari tahun sebelumnya, sedikit sepi, mengingat banyak warga yang bermalam di kebun masing-masing, lantaran hari raya kali ini bertepatan dengan musim panen kopi," sampai Kades Sufian.
Lebih lanjut dia menerangkan, 8 ekor kambing yang dikurbankan tersebut adalah hewan kurban warga desa secara pribadi. Meskipun demikian, lokasi pemotongan ditentukan pada 1 titik yaitu di halaman Masjid Jamik milik desa.
"Tahun 2024 ini ada 8 ekor kambing yang dikurbankan, seluruhnya milik warga secara pribadi. Namun tempat pemotongannya dilakukan pada halaman masjid. Usai pemotongan, petugas kurban langsung membagikannya kepada warga yang dianggap berhak mendapatkannya," ujar Kades Sufian.
BACA JUGA:Daging Hewan Kurban 1445 H di Kepahiang, Aman Dikonsumsi
Selanjutnya, Kades Sufian menjelaskan, Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah ini merupakan hari memperingati peristiwa kurban ketika Nabi Ibrahim AS, bersedia mengorbankan putranya Ismail sebagai wujud kepatuhan kepada Allah SWT.
Berkurban tambahnya, merupakan bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
"Insya Allah dengan kita melaksanakan kegiatan kurban ini, secara tidak langsung kita turut menyebarkan syiar Islam dan akan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah SWT. Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan cara menyembelih hewan kurban lalu dagingnya dibagikan kepada fakir miskin maupun kerabat kita, untuk meningkatkan solidaritas sosial," demikian Kades Sufian.