Pemprov Siapkan Mobnas Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2024 - 2029, Ini Jenisnya

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu, Haryadi--GATOT/RK

Radarkoran.com - Walupun pelantikan pimpinan dan anggota Dewan Perwalilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu masih beberapa bulan kedepan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah menyiapkan anggaran untuk pembelian Mobil Dinas (Mobnas) pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu periode 2024-2029.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu, Haryadi mengatakan, anggaran yang disiapkan oleh Pemprov Bengkulu untuk membeli 4 Mobil Dinas baru pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu. Dan anggaran tersebut sudah masuk dalam anggaran pembelian tahun ini.

Ia menyebut, Mobnas unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu yang dibeli rencananya akan memakai mobil jenis Toyota Alphard seperti periode sebelumnya.

"Anggaran sudah kita siapkan, tapi jumlahnya saya lupa. Ada 4 Mobnas unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu yang akan dibeli, salah satunya pembelian mobil toyota Alphard,"  kata Haryadi.

Jika melihat harga pasaran, rata-rata harga jual Toyota Alphard di Indonesia saat ini dimulai dari Rp 1,407 Miliar untuk varian dasar 2.5L X CVT dan naik hingga Rp 1,711 Miliar untuk varian tertinggi. Sehingga, jika ada empat mobil Toyota Alphard maka kebutuhan anggaran diatas Rp 5 miliar.

BACA JUGA:Fasilitas Dewan Baru Disiapkan, Mulai Pakaian hingga Mobil Dinas Baru Unsur Pimpinan

Sementara itu, saat dikonformasi terkait dengan kendaraan lama pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu periode 2014-2024, Haryadi menyebut jika mobil tersebut nantinya akan dilelang dan hasil lelang akan masuk pada Pendapatan asli Daerah (PAD) Provinsi Bengkulu. 

Namun untuk kapan pastinya pelaksanaan lelang kendaraan lama pimpinan DPRD Provisni Bengkulu tersebut, Haryadi menyebut masih harus dilakukan kajian terlebih dahulu mengenai skema lelangnya.

"Mobil yang lama itu nanti kita lelang, totalnya ada 4, sama. Hasil lelang itu nanti akan masuk ke Pendapatan Asli Daerah kita. Tapi sebelum itu kita kaji dahulu seperti apa skemanya, apakah sama seperti periode sebelumnya atau bagaimana," singkatnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan