Harga Kopi Turun, Petani Diminta Jaga Kualitas Hasil Panen
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon --GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam beberapa hari terkahir harga komoditas kopi mengalami penurunan di tingkat petani dengan kisaran harga Rp 50-55 ribu per Kg. Padahal sebelumnya harga kopi sempat mencapai angka Rp 70 ribu per Kg.
Turunnya harga kopi ini dipengaruhi harga pasar komoditas tersebut karena kualitas kopi yang mengalami penurunan di tingkat petani kopi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon mengimbau kepada para petani yang ada di wilayah Bengkulu untuk dapat menjaga kualitas hasil panen kopinya dengan baik. Ia meminta agar para petani tidak tergesa-gesa melakukan panen kopi tanpa melihat kualitas kopi yang dipanen.
"Memang ada penurunan harga, tapi jangan khawatir karena kami melihat secara pasaran dunia untuk harga itu tidak akan mengalami fluktuasi yang terlalu tinggi," kata M.Rizon.
BACA JUGA:Aduh.. Harga Kopi Robusta Turun Lagi, Tinggal Segini! Tapi Lada Naik Loh
BACA JUGA:Yuk Mengenal Pupuk Kopi Agar Hasilkan Buah Lebat
Ia meyakini harga kopi akan kembali naik secara signifikan karena komoditas kopi dunia masih bergantung dengan Indonesia lantaran negara penghasil kopi lainnya mengalami gagal panen dan belum optimal memenuhi pasar ekspor kebutuhan kopi dunia. Dengan kondisi adanya penurunan harga kopi ini, para petani diminta untuk meningkatkan kualitas hasil panen, sehingga dapat mempengaruhi harga dan daya saing pasar global.
"Untuk negara seperti Brazil dan negara lainnya itu produksinya belum signifikan meningkat, sehingga masih mengandalkan hasil produksi kopi dari indonesia. Jadi kita minta para petani kita untuk tetap menjaga kualitas hasil panennya dengan baik," ujar M.Rizon.
Sebagai informasi, komoditas kopi di Bengkulu masih didominasi daerah timur Bengkulu seperti Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Lebong dan Bengkulu Selatan.
- Tag
- Share
-
-
