Pelajar Tidak Masuk Sekolah Wajib di Data, Dewan Guru Pastikan Alasannya
PELAJAR BOLOS : Satpol PP temukan pelajar bolos atau tidak masuk sekolah--RIAN/RK
Radarkoran.com - Kerap mendapatkan laporan dari masyarakat, Satpol PP PBK Kepahiang Provinsi Bengkulu menghimbau agar para guru menyelidiki serta melakukan pendataan terhadap pelajar yang tidak hadir ke sekolah.
Bukan tanpa sebab, laporan yang disampaikan oleh masyarakat ini, belakangan diketahui soal adanya aksi tawuran di kalangan pelajar termasuk pelajar yang bolos sekolah. Bahkan belakangan sering ditemukan pelajar yang bolos sekolah ke Kebun Teh Kecamatan Kabawetan.
Dengan alasan pelajar di Kabupaten Kepahiang merupakan generasi penerus, sehingga sekolah wajib untuk melakukan pemantauan serta melakukan pendataan terhadap pelajar yang tidak bersekolah.
Bila perlu dikonfirmasi kepada orang tuanya terkait alasan pelajar yang tidak bersekolah, apakah memang mengalami sakit atau pamit sekolah dari rumah tapi malah bolos dan tidak mengikuti mata pelajaran.
BACA JUGA:Wujudkan MIN 04 Kepahiang jadi Madrasah Ramah Anak
Kepala Satpol PP Kepahiang, Destiana melalui Kabid Perda Solati, S.Ip menghimbau agar dewan guru di sekolah, mengawasi seluruh peserta didiknya dengan lebih ketat.
Salah satu yang paling penting, para guru wajib menyelidiki para peserta didiknya yang tidak hadir ke sekolah. Dalam artian, sekolah melakukan pendataan serta bisa melakukan konfirasi terhadap orang tuanya untuk memastikan ketidakhadiran pelajar tersebut ke sekolah.
"Jadi guru sebaiknya harus memeriksa absensi siswa-siswinya masing-masing. Kalau memang ada yang tidak hadir, harus dipastikan apa alasannya," ujar Solati.
Untuk pelajar yang tidak hadir tersebut lanjut Solati, guru wajib mempertanyakannya kepada orang tua atau wali murid yang bersangkutan.
Para guru bisa menghubungi orang tua atau wali murid yang bersangkutan melalui via telpon atau memastikan langsung ke rumahnya. Karena belakangan ini, dari temuan pihaknya banyak pelajar yang bolos dan tertangkap di wilayah wisata Kebun Teh Kabawetan.
"Karena kebanyakan pelajar ini tidak jujur ke guru ataupun ke orang tuanya. Sepengetahuan orang tuanya, anaknya ada di sekolah. Padahal bolos," pungkasnya.