Diduga dari Daerah Lain, Jumlah Disabilitas Mental di Kepahiang Meningkat, 3 Diantaranya Sudah Meresahkan

Petugas Dinsos Kabupaten Kepahiang saat mendata disabilitas mental di terminal Pasar Kepahiang pada November 2023. --DOK/RK
KEPAHIANG RK - Semakin pelayanan terhadap disabilitas ditingkatkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, semakin ke sini, semakin meningkat pula jumlah disabilitas di daerah ini. Saat ini saja, khususnya di wilayah Kecamatan Kepahiang ada 12 disabilitas mental.
Usai ditelusuri, disinyalir mereka berasal dari daerah lain, dari luar Kabupaten Kepahiang. Kadis Sosial Kabupaten Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd melalui Kabid Rehsos, Razikin, SP dan JF Ahli Muda, Abdul Pajri, SH menyampaikan, dari jumlah itu
tiga diantaranya sudah meresahkan masyarakat. "Kami mendapatkan laporan dari masyarakat, ternyata benar, ada 12 disabilitas mental berkeliaran.
Kami telusuri, diduga mereka datang dari daerah lain. Dalam artian bukan warga asli Kabupaten Kepahiang," kata Pajri, Kamis 14 Desember 2023.
Lebih lanjut dia menyampaikan, 3 diantara disabilitas mental yang berkeliaran tersebut sudah meresahkan masyarakat. Yakni disabilitas mental yang sering
berada di Masjid Agung Kabupaten Kepahiang, yang sering berada di Terminal Pasar Kepahiang, dan yang sering berada di Pasar Kepahiang.
Sejauh ini, 12 disabilitas mental tersebut belum tertangani Dinsos Kabupaten Kepahiang. Alasannya, Dinsos memiliki personel terbatas, ditambah Sarana serta Prasarana yang tidak lengkap.
BACA JUGA:INGAT! PPS Bisa Tunjuk Langsung KPPS, Asalkan Jumlah Pendaftar Kurang
"Semakin kita tingkatkan pelayanan terhadap disabilitas mental ini, semakin bertambah jumlahnya. Saya yakin mereka dari luar daerah dan sengaja dibawa ke Kabupaten Kepahiang. Karena jumlahnya banyak, makanya hingga saat ini mereka belum tertangani oleh kami. Maklum, kami belum mempunyai Sarpras yang lengkap seperti halnya rumah singgah, panti, serta sejumlah Sarpras yang lainnya," terang Pajri.
Kenapa para disabiltas mental tersebut diyakini dari luar daerah? Menurut Pajri, sebab sama sekali tidak ditemukan ada keluarga mereka yang menatap di Kabupaten Kepahiang.
"Pelayanan dari Dinsos Kepahiang akan dilakukan kalau disabilitas mental tersebut diketahui asal usulnya, administrasi kependudukan lengkap. Kalau Adminduknya saja tidak ada, berasal dari luar daerah, kami kesulitan untuk melakukan rehabilitasinya. Lain halnya apabila warga Kepahiang, apalagi dari keluarga tidak mampu, kami pastikan akan memberikan pelayanan terbaik," demikan Pajri.