Nyawa Preman Berakhir di Tangan Sopir Truk, Begini Ceritanya?
PEMBUNUHAN : Nyawa preman atau pemalak berakhir di tangan sopir truk angkutan batu.--DOK/RK
Radarkoran.com - Nyawa salah satu preman atau pemalak harus berakhir di tangan sopir truk angkutan batu. Awalnya, Jum'at 30 Agustus 2024 sekira pukul 07.00 WIB, korban yang belakangan diketahui Nur Kholiq ditemukan mayatnya di perkebunan daerah setempat.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian setempat, akhirnya terduga pelakunya terungkap, adalah BK (28) yang berprofesi sebagai sopir truk angkutan batu. Motif dari pembunuhan yang dilkaukn terduga pelaku terhadap prmean atau pemalak tersebut, lantaran terduga pelaku sakit sakit dipalak serta diludah oleh korban, Nur Kholiq.
Dari pengakuan terduga pelaku BK terungkap, dirinya merasa sakit hati akibat ulah yang dilakukan korban atau preman atau pemalak tersebut.
"Saya sakit hati karena sering dipalak korban. Terakhir wajahnya diludahi dan ditantang berkelahi," ungkap terduga pelaku, BK saat rilis di Mapolres OKU Timur (OKUT) belum lama ini.
BACA JUGA:Gara-gara Bunga Bonsai, Nasib Pria Sumsel ini Berakhir Tragis
Menurut terduga pelaku, BK yang berprofesi sebagai sopir truk angkutan batu tersebut dirinya sudah sering di palak oleh korban bahkan sudah sebanyak 5 kali dan dalam sekali biasanya memberikan uang kepada korban Rp 50 ribu.
Peraman atau pemalak atau korban, terakhir memalak dirinya ketika dirinya tidak mempunyai uang. Sehingga dia tidak bisa memberi uang kepada korban, dan menjanjikannya lain kali saja.
"Saat itu, saya hendak mengantarkan barang jualan ibu saya ke sekolahan. Kembali bertemu korban di sebuah persimpangan, dan ternyata korban kembali meminta uang. Selain itu, korban juga menantang saya untuk berkelahi ke dalam kebun sawit. Korban juga meludahi dan mendorong kepala saya berkata kasar. Hingga akhirnya saya khilaf dan melakukan hal tersebut (pembunuhan, red) terhadap korban," pungkas terduga pelaku, BK.
Sementara itu, Kapolres OKUT, AKBP. Kevin Leleury, SIK, MSi, menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di jalan produksi perkebunan kelapa sawit PT WMK, di Desa Baturaja Bungin, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur.
Untuk kronologis kejadiannya, korban bertemu pelaku, Jumat, 30 Agustus 2024 kisaran pukul 06.00 WIB. Kemudian terjadi cekcok hingga akhirnya berkelahi.
BACA JUGA:Siswa SMP Tewas Dibacok Saat Perjalanan Pulang Sekolah, Pelaku Diduga Sekelompok Pelajar MTs
"Korban sempat berkata kepada pelaku, kau melok aku ke kebun sawit, kalau melawan," jelas Kapolres saat rilis
Mendengar perkataan korban, lanjut Kapolres, terduga pelaku kisaran selama satu jam kemudian terduga pelaku menyusul mencari korban ke dalam kebun sawit PT WMK, dan keduanya bertemu. Perkelahian tak terhindarkan lagi. Terduga pelaku berhasil merebut parang dari tangan korban hingga akhirnya, terduga pelaku membacokkannya dengan membabi buta, sehingga korban meninggal dunia di tempat.
"Korban tewas di lokasi kejadian, dengan luka bacok di leher belakang, leher kiri, pinggang, pergelangan tangan, dan bahu tangan," demikian Kapolres.