Armada Mobil Damkar Masih jadi Kendala Petugas Pemadam Kebakaraan di Kepahiang
KENDALA : Armada masih menjadi kendala petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Kepahiang, membutuhkan unit mobil pemadam yang kecil sehingga bisa masuk ke pemukiman padat penduduk.--DOK/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Hingga awal 2024 ini, armada mobil damkar masih menjadi salah satu kendala proses pemadam kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Selain armada masih kurang karena hanya ada 3 unit saja, pemadam kebakaran Kabupaten Kepahiang juga kesulitan menjalankan tugas jika terjadi kebakaran di kawasan rumah padat penduduk. Seharusnya, untuk menembus rumah padat penduduk serta jalan yang sempit, dibutuhkan unit mobil damkar yang berukuran lebih kecil.
Plt. Kasatpol PP PBK Kabupaten Kepahiang, Destiana, melalui Kabid Damkar, Paimin, S.Sos mengatakan, selain pihaknya yang kekurangan armada, salah satu kesulitan yang juga ditemukan berkaitan dengan rumah padat penduduk di Kabupaten Kepahiang. Dengan kondisi armada yang ada semua berukuran besar, sementara kondisi kebakaran di kawasan padat penduduk, sangat menyulitkan petugas untuk melaksanakan tugas dengan maksimal.
"Jika kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk, kita akan sulit masuk untuk menembus ke dalamnya, untuk memadamkan kobaran api. Ya idealnya, untuk optimal memadamkan api, sejumlah fasilitas pun harus dilengkapi, salah satunya berkaitan dengan menyiapkan armada mobil damkar berukuran lebih kecil," kata Kabid Paimin, Selasa 30 Januari 2024.
Selain membutuhkan penambahan armada, pihaknya juga membutuhkan armada yang kecil. Tujuannya, ketika ada kebakaran di wilayah padat penduduk, armada yang tersedia tersebut bisa menjangkau lokasi. Karena kendala yang sering dihadapi, kesulitan untuk masuk ke pemukiman masyarakat yang sempit sehingga amukan api sulit untuk dipadamkan.
BACA JUGA:Armada Kurang, Petugas Damkar Kepahiang Masih Kesulitan Menjangkau Desa di Pelosok
"Kita membutuhkan armada yang kecil, sehingga ketika terjadi kebakaran di pemukiman padat penduduk, armada kita bisa masuk menjangkau lokasi untuk memadamkan api. Nah, yang terjadi selama ini mobil damkar kita sulit untuk menjankau tempat-tempat yang demikian, jalannya sempit," demikian Kabid Paimin.
Sarana dan Prasarana pemadam kebakaran merupakan hal yang penting untuk maksimalnya tugas pemadam kebakaran, jika terjadi kebakaran. Sementara diketahui, hingga sekarang armada pemadam kebakaran yang dimiliki Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kepahiang hanya ada 3 unit saja. Dengan armada yang terbatas, diwajibkan untuk menjangkau 8 kecamatan yang di dalamnya terdapat 105 desa dan 12 kelurahan.
Dengan kondisi armada yang kurang, terkadang petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk melakukan penanganan jika terjadi kebakaran di plosok desa yang jauh dari Kecamatan Kepahiang. Jika disesuaikan dengan jumlah kecamatan, yakni 1 kecamatan 1 damkar, maka di Kabupaten Kepahiang masih kurang 5 unit damkar.
Untuk diketahui pula, pada Senin 29 Januari 2024 sekira pukul 11.00 WIB kembali terjadi kebakaran di Kabupaten Kepahiang. Kali ini ada 1 unit rumah yang menjadi korban amukan si jago merah, adalah rumah milik Abas Saleh (60) warga RT 03 RW 02 Kelurahan Pasar Sejantung Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Akibatnya, rumah milik korban yang berprofesi sebagai pedagang tersebut hangus terbakar. Tetapi beruntung, tidak ada korban jiwa di dalam kejadian ini. Meskipun akibat peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian Polsek Kepahiang serta Polres Kepahiang Polda Bengkulu, rumah milik Abas terbakar diduga lantaran korsleting listrik dari kabel mesin air yang terletak di bagian dapur.