GAWAT! Pasien RSUD Kepahiang Didominasi Sakit DBD, Jumlahnya Sudah Puluhan
LAYANI : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepahiang yang melayani pasien yang berobat di rumah sakit tersebut.--REKA/RK
Radarkoran.com - Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang kini didominasi penderita Demam Berdarah (Dengue). Demikian disampaikan oleh Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda, Kamis 25 April 2024. Dia menjelaskan, rata-rata pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit saat ini mengidap demam berdarah.
Dia mengungkapkan, jumlahnya lebih dari 20 pasien pada April 2024 ini. Selain pasien demam berdarah, juga ada pasien Ispa, batuk dan demam disertai tifus. RSUD Kepahiang tidak dapat memastikan apakah jumlah pasien demam berdarah ini akan terus bertambah atau tidak. Sementara yang berwenang
menentukan status KLB atau tidak adalah dinas kesehatan.
"Karena dinas yang merekap seluruh penderita DBD dari rumah sakit dan seluruh Puskesmas. Namun di rumah sakit sekarang, memang mayoritas pasien yang tengah rawat inap adalah pasien DBD. Dalam sebulan ini saja mencapai 20 pasien," jelas Febi.
Terkait hal itu, Febi mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih. Untuk terhindar dari DBD, masyarakat harus menerapkan pola 4M. Yakni menguras, mengubur, menutup, dan menaburkan bubuk abate ke tempat penampungan air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk yang ada di dalam bak atau penampungan air.
BACA JUGA:Senator Riri Ajak Pemerintah Kembali Menyalakan Semangat Reformasi
"Penyakit DBD ini ditularkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk dengue. Jadi untuk mencegahnya, kami imbau masyarakat untuk menerapkan pola 4M. Kemudian, apabila kondisi kesehatan sudah pada fase demam, harus segera meminta penanganan medis, serta memperbanyak konsumsi air putih. Sebab fase penyembuhan demam berdarah dengue ini cukup lama, apabila tidak ditangani dengan maksimal," terang Febi.
Di sisi lain, Febi menyampaikan, kasus demam berdarah terjadi lantaran perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian dan bisa terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus. Di antaranya menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum maupun tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.
Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan. Kemudian menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
BACA JUGA:Sudah 7 Meninggal Dunia, Dinkes Provinsi Bengkulu Imbau Waspada DBD
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah supaya tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Lalu memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (Daur ulang), yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.