Sudah 7 Meninggal Dunia, Dinkes Provinsi Bengkulu Imbau Waspada DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH mengimbau masyarakat untuk tetap waspada DBD mengingat sudah 7 orang yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat, sebanyak 2.021 masyarakat Bengkulu terindikasi kasus DBD atau Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan 7 diantaranya dilaporkan meninggal dunia akibat DBD. 

Dari data tersebut, wilayah penyebaran DBD tertinggi yakni di Kabupaten Lebong mencapai 393 orang. Lalu disusul Kabupaten Seluma 322 orang, Bengkulu Selatan 301 orang, Bengkulu Utara 255 orang, dan Mukomuko 221 orang. 

Kemudian di Rejang Lebong sebanyak 213 orang, Kota Bengkulu 134 orang, Kaur 91 orang, dan Kepahiang 47 orang. Terakhir Bengkulu Tengah 44 orang.

Dari jumlah tersebut, 7 kasus DBD diantaranya meninggal dunia, yakni di bulan Januari 1 kasus meninggal, Februari 3 kasus meninggal, dan Maret 3 kasus meninggal akibat DBD.

BACA JUGA:Gubernur Imbau Masyarakat Waspada DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH mengatakan, walaupun sebelumnya ada peningkatan kasus DBD, di akhir Idul Fitri ini jumlah kasus yang ditemukan sedikit landai yakni 101 suspek. Sementara puncak tertinggi yakni di minggu ke-12 atau akhir Maret 2024 dengan jumlah indikasi mencapai 232 orang suspek DBD. 

"Alhamdulillah sudah menurun untuk kasus DBD kita. Ini menunjukkan adanya kesadaran masyarakat," kata Redhwan, Rabu, 17 April 2024. 

Walaupun demikian, ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengajak instansi terkait dan masyarakat Bengkulu untuk tetap berpartisipasi menurunkan angka DBD di Provinsi Bengkulu.

"Kita harus tetap waspada. Serta diharapkan seluruh intansi dan masyarakat dari bawah sampai tingkat OPD untuk tetap berpartisipasi melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan, terutama dalam kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur)," tutur Redhwan. 

Lebih jauh ditambahkan Redhwan, walaupun kasus DBD melandai dan mengalami penurunan, tidak menutup kemungkinan akan mengalami kenaikan kembali. Sehingga perlu sekali untuk melakukan antisipasi dan pencegahan. 

"Makanya menjaga kebersihan dan menerapkan gerakan 3 M itu harus terus menerus dilakukan," sampai Redhwan.

BACA JUGA:169 Kasus DBD Terjadi di Rejang Lebong

Lebih lanjut, sejauh ini untuk wilayah yang lebih dominan penemuan kasus DBD sama seperti minggu-minggu sebelumnya, yakni Lebong, Seluma, dan Bengkulu Selatan dengan posisi terbanyak saat ini.

Untuk mengantisipasi adanya peningkatan kasus kembali, Redhwan menyebut jika pemerintah sudah melakukan persiapan-persiapan di lapangan, salah satunya menyediakan fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai. Serta menghimbau kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri jika kondisi tubuh tidak sehat dan menunjukkan indikasi DBD. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan