KEPAHIANG RK - Bukan hanya tugas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bidang kesehatan saja, menekan serta mencegah stunting di Kabupaten Kepahiang.
Namun, Wakil Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kepahiang menegaskan, peran serta tugas penting tersebut juga menjadi tugas para guru tenaga pendidik.
Menurut Wabup Zurdi Nata, peran dan fungsi tersebut dapat dijalankan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Melalui UKS, diyakini mampu mencegah stunting sejak dini.
"Untuk menangani dan mencegah stunting ini, merupakan tugas lintas sektoral, sesuai keputusan Kemendikbud, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama dan Kemendagri. Jadi, para guru memang harus memulainya dari TK/PAUD, SD, SMP, dan SMA," kata Wabup.
Ini tidak lain, lanjut Wabup, sebagai upaya pemerintah daerah yang menginginkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan tangguh.
"Ya pembinaan UKS, menjadi sarana penting bagi pemerintah daerah untuk mengupayakan langkah-langkah pencegahan stunting. Kesehatan di sekolah, menjadi sektor penting sehingga berdampak pada sumber daya manusia yang ada di lingkungan sekolah tersebut," ucap Wabup.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang: UKS Harus Menciptakan Sekolah Sehat dan Bersih
Karena, tambah Wabup, sekolah tidak hanya soal sarana prasarana, SDM, dan mutu pendidikan. Karena semua itu tak akan tercapai apabila lingkungannya tidak sehat.
"Seperti harus memperhatikan kantin, MCK, dan edukasi kesehatan bagi peserta didik itu adalah bagian penting," jelas Wabup.
Disisi lain, berdasarkan audit kasus stunting di Kabupaten Kepahiang, saat ini tercatat ada 50 anak yang terdampak stunting. Menekan angka itu, Pemkab Kepahiang menekankan agar 204 orangtua asuh menjalankan program penanganan kasus stunting, yakni dengan membantu mengakomodir kebutuhan gizi anak. (**)