4. Memiliki Sifat Anti Peradangan
Bit mengandung betalains, pigmen dengan sifat anti-inflamasi. Ini bisa sangat menguntungkan karena peradangan kronis berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk obesitas, penyakit jantung, penyakit hati, dan kanker.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jus bit selama dua minggu mampu menurunkan penanda peradangan pada orang dengan tekanan darah tinggi. Studi lainnya menunjukkan bahwa kapsul betalain dari ekstrak bit dapat mengurangi rasa sakit pada pengidap osteoartritis.
BACA JUGA:7 Khasiat Jus Mangga Bagi Kesehatan Tubuh
5. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Bit adalah sumber serat yang baik dengan kndungan sekitar 3,4 gram serat per cangkir. Serat berperan penting dalam pencernaan dengan memperlancar gerakan usus dan mendukung keseimbangan mikrobioma usus.
Konsumsi serat yang cukup dari bit dapat membantu mencegah sembelit, penyakit radang usus, dan divertikulitis. Selain itu, serat telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti kanker usus besar, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
6. Mendukung Kesehatan Otak
Kemampuan otak untuk berpikir dan mengingat cenderung menurun seiring bertambahnya usia, dan ini meningkatkan risiko gangguan neurodegeneratif seperti demensia. Nitrat dalam bit dapat meningkatkan aliran darah ke otak dengan memperlebar pembuluh darah, terutama di area yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan memori.
Sebuah penelitian pada pengidap diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa konsumsi jus bit dapat mempercepat waktu reaksi selama tes fungsi kognitif. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah bit dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi otak dan mencegah penurunan kognitif pada populasi umum.
BACA JUGA:Rutin Minum Teh Campur Madu, Berikut 6 Khasiatnya Bagi Kesehatan Tubuh
7. Membantu Melawan Kanker
Bit mengandung senyawa seperti betaine, asam ferulat, rutin, kaempferol, dan asam caffeic, yang diketahui memiliki sifat anti-kanker. Penelitian dalam tabung reaksi menunjukkan bahwa ekstrak bit dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa kadar betaine yang lebih tinggi dalam darah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan hubungan ini pada manusia.