Radarkoran.com- Kasus dugaan iuran pelanggan listrik ditilap oknum yang terjadi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, ternyata belum juga tuntas. Bahkan listrik yang ada di rumah warga bersangkutan tetap dicabut oleh PLN ULP Kepahiang, dengan dalih pelanggan tersebut menunggak.
Langkah tegas yang dilakukan oleh PLN UPL Kepahiang, tapi seakan tidak ada toleransi. Mengingat pelanggan mengaku sudah melakukan pembayaran iuran, namun malah ditilap oleh oknum yang sebelumnya memang bekerja di PLN ULP Kepahiang.
Oknum yang diduga melakukan penilapan iuran atas nama RO, yang saat itu masih menjadi salah satu petugas di PLN ULP Kepahiang. Sehingga, kejadian ini
sangat merugikan warga. Karena uang hilang, listrik pun dicabut. Namun juga disayangkan, kasus yang terkesan berlarut ini belum dilaporkan kepada pihak berwajib.
Seperti diketahui, apa yang dialami konsumen PLN di Kabupaten Kepahiang ini, tentu membuat sejumlah pelanggan kecewa. Terlebih saat ini sudah tak bisa menggunakan listrik lagi di rumah mereka. Kemudian mereka juga diwajibkan untuk membayar tunggakan pemakaian yang diklaim pihak PLN ULP Kepahiang.
"Tentu kami sangat kecewa dengan yang dijelaskan oleh Manajer PLN ULP Kepahiang, yang secara lantang tidak bisa bertangggung jawab atas perbuatan oknum RO, yang setahu kami merupakan karyawan resmi dari pihak mereka," papar salah seorang pelanggan kepada wartawan Radarkoran.com yang tidak ingin disebut namanya, Minggu 6 Oktober 2024.
BACA JUGA: Dugaan Penggelapan Uang Tagihan Listrik, Pelanggan : PLN Tak Bisa Lepas Tanggung Jawab!
Kepada wartawan, salah seorang pelanggan PLN ULP Kepahiang ini juga menerangkan, bahwa kerugian dirinya akibat ulah RO berjumlah Rp 1,8 juta. Tidak hanya dia sendiri lanjutnya, ada sejumlah warga lainnya yang mengalami dugaan penipuan dengan modus yang berbeda-beda.
"Untuk saya sendiri besarannya Rp 1.800.000. Saat itu kami minta RO untuk sementara memindahkan aliran listrik kami, lantaran kami sedang membangun rumah. Namun setelah rumah sudah selesai dibangun, perbaikan dan pemasangan kembali tidak kunjung dilakukan," terangnya.
Parahnya lagi sambungnya, sudah 5 kali dirinya mendatangi kantor ULP PLN Kepahiang dengan tujuan melapirkan permasalahan tersebut, tapi hingga listrik di rumahnya dicabut, sama sekali tidak ada upaya dari pihak-pihak terkait memberikan solusi atas persoalan yang dialami tersebut.
"Kami sudah 5 kali mendatangi tempat RO bekerja, namun tidak ada tanggapan sama sekali. Terakhir kami datang setelah pencabutan listrik. Teller kantor tersebut berdalih, kami tidak pernah membuat laporan. Padahal kami menyimpan bukti laporan yang pernah kami sampaikan," sesalnya.
Sementara itu, Manajer PLN ULP Kepahiang Hidayat melalui sambungan telepon mengatakan bahwa, RO merupakan karyawan dari pihak ketiga yang sudah mengundurkan diri sejak awal September 2024 lalu. "RO merupakan petugas teknik PLN ULP Kepahiang, dari PT. Mahiza Karya Mandiri. Kami lepas tangan mengenai permasalahan ini," singkatnya.