Radarkoran.com - Keberadaan jalan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi momok bagi siapa saja yang bakal menjabat sebagai gubernur Bengkulu.
Hal ini lantaran jalan provinsi yang berada di kabupaten tersebut memiliki persentase yang tinggi atau mencapai angka 30 persen dari jalan provinsi yang ada di kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Bengkulu.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu 2 periode di Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bengkulu Utara - Bengkulu Tengah, Sujono mengatakan, dengan cakupan yang sangat luas, jalan provinsi yang ada di Bengkulu Utara selalu menjadi beban yang harus cukup serius diperhatikan oleh sang gubernur saat menyusun APBD yang terbatas dan mempertimbangkan kabupaten dan sektor lainnya.
"Selama ini memang jalan provinsi khususnya di Bengkulu Utara selalu menjadi fokus perhatian pemerintah, tapi memang dengan cakupan yang luas tentu ini tidak bijak bila kita terlalu fokus disini sedangkan mengabaikan pembangunan di kabupaten lainnya," sampai Sujono.
BACA JUGA:PUPR Provinsi Bengkulu Klaim 70 Persen Ruas Jalan Provinsi Tertangani
Ditambahkannya, selama ini ruas jalan Provinsi Bengkulu yang ada di Bengkulu Utara selalu menjadi fokus perhatian pemerintah. Dan saat ini upaya yang dilakukan Pemprov Bengkulu menurutnya telah berhasil dan masyrakat telah menikmati jalan provinsi yang mulus.
"Alhamdulillah semalam saya lewat, saya perhatikan jalannya sudah mulus, kita apresiasi kerja pemerintahan Pak Rohidin dan Rosjonsyah," imbuh Sujono pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Sementara itu, salah satu warga unit 5 Kabupaten Bengkulu Utara, Bambang mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya atas perhatian pemerintah dalam membangun akses jalan yang memadai bagi masyarakat. Dan dirinya berharap bukan hanya jalan yang menjadi kewenangan provinsi saja yang dapat dibangun tapi jalan-jalan penunjang lainnya.
"Kami ucapkan terimakasih kepada bapak gubernur atas jalan yang telah dibangun, tapi mohon kepada bapak gubernur juga untuk memperbaiki jalan-jalan desa kami, yang sejak belasan tahun tak pernah tersentuh pembangunan," ujar Bambang.