Radarkoran.com - Penyakit sapi ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) telah menyebar di beberapa daerah yang ada di Provinsi Bengkulu.
Bahkan beberapa ternak yang terserang penyakit ini mati dan menimbulkan kerugian bagi para peternak.
Disisi lain, masih banyak masyarakat yang ragu dan mempertanyakan terkait daging sapi atau kerbau yang terjangkit penyakit ngorok ini, apakah dapat dikonsumsi atau tidak.
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bengkulu, drh. Yeni Misra mengatakan, daging sapi dan kerbau yang terkena penyakit ngorok atau SE aman untuk dikonsumsi manusia.
"Dagingnya aman untuk dikonsumsi, penyakitnya tidak menular pada manusia," kata Yeni Misra pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Dr. Yeni menuturkan, penyakit ngorok yang diidap sapi atau kerbau disebabkan oleh bakteri Pasteurella Multocida, dan bakteri ini hanya berbahaya dan sangat menular pada sapi dan kerbau, namun tidak menular pada manusia.
BACA JUGA:Kasus Sapi Ngorok Merebak, Pengawasan Lalin Ternak Antar Wilayah Dioptimalkan
Hanya saja, karena penyakit ngorok tersebut menyerang pernafasan hewan ternak dan menyebabkan pembengkakan di bagian organ dalam, diharapkan untuk bagian dalam (jeroan) sapi maupun kerbau yang terkena penyakit ngorok, tidak dikonsumsi manusia.
"Hanya saja bagian dalamnya tidak boleh dikonsumsi karena kemungkinan sudah terjadi pembesaran," singkatnya.